Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Niat Baik, Bukan Jaminan untuk Diterima

4 Oktober 2023   12:50 Diperbarui: 4 Oktober 2023   12:58 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber gambar: Inilah.com)

Niat baik adalah dorongan dari hati untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain. Niat baik biasanya didorong oleh perasaan empati, kasih sayang, atau keinginan untuk membantu sesama. Namun, tidak semua niat baik selalu diterima oleh orang lain.

Hal ini seperti yang terjadi pada cerita bahwa Sempat Ditolak Kades, Pandawara Group Diberi Izin Bersihkan Pantai Cibutun Loji Sukabumi. Awalnya, niat baik dari Pandawara Group untuk membersihkan pantai Cibutun ditolak oleh kepala desa setempat. Kepala desa menolak karena khawatir kegiatan tersebut akan menimbulkan masalah, seperti sampah yang berserakan kembali setelah dibersihkan.

Setelah melalui proses komunikasi yang baik, akhirnya kepala desa bersedia memberikan izin kepada Pandawara Group untuk membersihkan pantai Cibutun. Kegiatan tersebut akhirnya berjalan lancar dan berhasil membersihkan pantai Cibutun dari sampah.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan niat baik terkadang tidak diterima oleh orang lain. Faktor-faktor tersebut antara lain:

  • Kurangnya komunikasi. Komunikasi yang baik sangat penting untuk membangun kepercayaan dan pemahaman antara dua pihak. Jika komunikasi tidak berjalan dengan baik, maka akan sulit bagi kedua belah pihak untuk memahami niat dan tujuan masing-masing.
  • Perbedaan persepsi. Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang sesuatu. Perbedaan persepsi ini bisa menjadi salah satu penyebab penolakan terhadap niat baik.
  • Kecurigaan. Beberapa orang mungkin merasa curiga terhadap niat baik orang lain. Hal ini bisa disebabkan oleh pengalaman buruk di masa lalu atau karena informasi yang salah yang diterima.

Fenomena penolakan terhadap niat baik ini menjadi pembelajaran bagi masyarakat. Berikut adalah beberapa hal yang bisa kita pelajari dari fenomena ini:

  • Berkomunikasilah dengan baik. Komunikasi yang baik adalah kunci untuk membangun kepercayaan dan pemahaman antara dua pihak. Sebelum melakukan sesuatu, penting untuk berkomunikasi dengan orang-orang yang terkait agar mereka memahami niat dan tujuan kita.
  • Pahami perbedaan persepsi. Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda tentang sesuatu. Perbedaan persepsi ini bisa menjadi salah satu penyebab penolakan. Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan persepsi ini dan mencari solusi yang bisa diterima oleh kedua belah pihak.
  • Hindari kecurigaan. Kecurigaan bisa menjadi salah satu penyebab penolakan terhadap niat baik. Oleh karena itu, penting untuk menghindari kecurigaan dan berusaha untuk melihat niat baik dari orang lain.

Meskipun niat baik terkadang tidak selalu diterima, kita tidak boleh berhenti untuk berbuat baik. Berbuat baik adalah hal yang mulia dan bermanfaat bagi orang lain. Kita harus tetap bersemangat untuk berbuat baik, meski harus menghadapi penolakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun