Mohon tunggu...
Julianda BM
Julianda BM Mohon Tunggu... Administrasi - ASN pada Pemerintah Kota Subulussalam, Aceh

Penulis buku "Eksistensi Keuchik sebagai Hakim Perdamaian di Aceh". Sudah menulis ratusan artikel dan opini. Bekerja sebagai ASN Pemda. Masih tetap belajar dan belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demokrat Gabung Koalisi Indonesia Maju, Idealisme atau Sakit Hati?

17 September 2023   20:32 Diperbarui: 17 September 2023   20:33 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: KOMPAS.COM)

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyambangi kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (17/9/2023). Kehadiran Presiden ke-6 RI itu sekaligus mengonfirmasi bergabungnya Partai Demokrat ke Koalisi Indonesia Maju (KIM). (Sumber: Kompas.com)

Keputusan Partai Demokrat bergabung ke KIM tentu menimbulkan pertanyaan. Pasalnya, sebelumnya Partai Demokrat sempat bergabung dengan Koalisi Perubahan dan Persatuan bersama Partai Nasdem dan PKS. Namun, koalisi ini kemudian bubar setelah Partai Demokrat menyatakan mundur karena tidak setuju dengan pilihan bakal calon presiden yang diajukan oleh koalisi, yakni Anies Baswedan.

Ada dua kemungkinan alasan yang melatarbelakangi keputusan Partai Demokrat bergabung ke KIM. Pertama, karena idealisme. Partai Demokrat disebut-sebut masih memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto, yang pernah menjadi rivalnya di Pilpres 2014. Selain itu, Partai Demokrat juga memiliki kesamaan visi dengan KIM, yakni ingin mengembalikan Indonesia menjadi negara yang berdaulat, bersatu, adil, dan makmur.

Kedua, karena sakit hati. Partai Demokrat disebut-sebut merasa dikhianati oleh koalisi perubahan dan persatuan, karena Anies Baswedan memilih Muhaimin Iskandar sebagai bakal calon wakil presiden. Keputusan ini dinilai Partai Demokrat sebagai pengkhianatan terhadap aspirasi rakyat yang menginginkan perubahan.

Apapun alasan yang melatarbelakanginya, bergabungnya Partai Demokrat ke KIM tentu akan menjadi kejutan di Pilpres 2024. Kekuatan koalisi Prabowo Subianto kini semakin bertambah, dengan bergabungnya Partai Demokrat yang memiliki basis konstituen yang besar.

Sejauh ini, Partai Demokrat belum memberikan penjelasan resmi mengenai alasan bergabungnya mereka ke KIM. Namun, keputusan ini tentu akan menjadi perhatian publik, mengingat Partai Demokrat merupakan salah satu partai politik besar di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun