Pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan segera digelar pada 14 Februari 2024. Berbagai cara dilakukan oleh tim relawan maupun partai koalisi untuk melakukan kampanye bakal calon presiden (bacapres) untuk meningkatkan elektabilitasnya. Salah satu media yang digunakan untuk melakukan kampanye tersebut adalah melalui media elektronik dan media sosial.
Media sosial menjadi salah satu media kampanye yang efektif untuk menjangkau masyarakat luas. Namun, ternyata ada beberapa kesalahan fatal yang dilakukan tim relawan maupun gabungan partai politik dalam melakukan kampanye di media sosial sehingga tujuan kampanye terbuka tidak tercapai secara signifikan.
Berikut adalah beberapa kesalahan fatal kampanye di media sosial bacapres:
* **Kurangnya analisis dan riset**
Kesalahan fatal yang paling sering dilakukan adalah kurangnya analisis dan riset. Tim kampanye seringkali hanya fokus pada pembuatan konten yang menarik, tanpa memperhatikan target audiens dan strategi yang tepat. Akibatnya, konten yang dibuat tidak efektif dan tidak mencapai target audiens yang diinginkan.
* **Konten yang tidak relevan**
Kesalahan lain yang sering terjadi adalah pembuatan konten yang tidak relevan dengan target audiens. Konten yang relevan akan lebih mudah menarik perhatian dan membuat audiens tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang bacapres yang dikampanyekan.
* **Kampanye yang terlalu agresif**
Kesalahan ini biasanya dilakukan oleh tim kampanye yang merasa terdesak untuk meningkatkan elektabilitas bacapres. Kampanye yang terlalu agresif justru akan membuat audiens merasa terganggu dan tidak simpatik terhadap bacapres yang dikampanyekan.
* **Kampanye yang menyebarkan hoaks**