Banyak orang yang masih memandang sebelah mata dari profesi menulis. Apa bisa menulis sebagai lahan mencari rejeki ? banyak orang menganggap menulis dianggap hanya sebagai hobi bukan sebuah profesi. Hal inilah dulu yang pernah saya alami. Dari masih duduk dibangku kuliah saya sudah mulai menulis buku. Bahkan dari menulis buku saya bisa membiayai kuliah saya tanpa harus merepotkan orang tua. Bahkan saking asiknya menulis selepas lulus kuliah saya memutuskan untuk menulis sebagai profesi. Hari-hari saya habiskan untuk menulis buku.
Beberapa penerbit regular memesan naskah kepada saya, bisa dibilang karir menulis buku saya sangat lancar. Â sampai pada akhirnya pada tahun 2010, saya meutuskan untuk menikah. Disinilah tantangan baru yang saya alami. Ternyata untuk menyakinkan calon mertua bahwa profsi menulis juga bisa memberikan penghidupan juga bukan perkara yang mudah. Bahkan orang tua saya juga meminta untuk saya mencari pekerjaan, menulis dilakukan sebagai hobi saja.
Cerita diatas merupakan pengalaman kecil yang saya alami. Meskipun bukan penulis terkenal sekelas Dewi Lestari, Tere liye ataupun Andrea Hirata akan tetapi kalau menulis kita tekuni dengan sepenuh hati tetap bisa kita gunakan sebagai mata pencaharian. Apalagi di era saat ini, semakin terbuka luas wadah kita untuk menulis. Banyak platform yang menyediakan untuk menerima tulisan kita. Dan banyak juga teman-teman saya yang bisa mendaptkan jutaan rupiah dari sini. Mari berkarya dan kecintaan sepenuh hati materi pasti mengikuti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H