Dengan semakin murahnya  uang muka kepemilikan kendaraan bermotor. Membuat semakin meningkatnya masyarakat untuk berlomba memiliki kendaraan bermotor baru. baik itu kendaraan roda dua atau kendaraan roda empat.
Banyak orang yang hanya tergiur dengan uang muka yang murah tanpa pikir panjang. Padahal itu sebuah boomerang bagi orang yang kurang dalam perhitungan. Konsekuensi dari uang muka yang murah adalah bunga yang sangat tinggi. Hal inilah yang kurang diperhitungkan bagi sebagian besar masyarakat. Pada akhirnya banyak yang tidak bisa menyelesaikan pembayaran sampai tuntas alias kredit macet.
Disaat para penunggak mulai bandel untuk menyelesaikan kewajiban maka ada pasukan "Mata Elang" yang akan siap menyelesaikan dijalanan. Mereka ibarat sebuah pasukan khusus yang memang dilatih untuk mendeteksi kendaraan yang bermasalah dalam pembayaran. Dengan cara bergerombol disebuah tempat, mereka fokus memperhatikan plat kendaraan yang lewat dengan jeli satu per satu. Tempat favorit mereka berkumpul biasanya adalah perempatan jalan besar ataupun jalan-jalan yang menghubungkan perumahan.
Saat mereka menemukan kendaraan bermasalah mereka akan mengejar secara berkelompok diamana masing-masing mempunyai peran sediri, biasanya pengejaran dilakukan dengan 3 kendaraan bermotor. Satu untuk mengentikan dan dua lagi menutup ruang gerak akar target tidak melarikan diri. Disaat target tertangkap akan digiring dan diarahkan ke kantor finance terdekat dimana mereka melakukan pinjaman utuk menyelesaikan tunggakan pembayaran. Apabila target tidak bisa langsung melakuakan pembayaran kendaraan sementara disita dan bisa diambil saat pembayaran tunggakan diselesaikan.
Ini menjadi pembelajaran bagi kita sebagai masyarakat untuk bijak dalam memperhitungkan segala sesuatu saat ingin membeli kendaraan secara kredit. Jangan sampai kejadian penarikan kendaraan di jalanan tersebut terjadi kepada kita. Perhitungkan dengan seksama kemapuan kita dalam membayar angsuran dan bunga yang nilainya mungkin berlipat-lipat dibandingkan kita membeli secara cash. Jadilah pembeli bijak agar kita tidak susah dikemudian hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H