-
* Lho kok diam saja?
Aku jadi ikut diam mendengar ujung percakapan mereka. Bisa-bisanya sampai akhir percakapan, kembaranku benar-benar tidak menanyakan perihal kotel. Kalian ingin tahu kotel itu seenak apa? Enak sekali! Ia terbuat dari daging ikan dan tepung yang dicampur beberapa bumbu lainnya dan disajikan dengan sambal khas yang menggugah selera. Ibu mertuaku sering membuatkannya saat aku pulang ke rumah beliau di salah satu daerah Tapal Kuda: Besuki, Situbondo.
Hari ini kotel ikan kubawa ke rumah kembaranku dan langsung digoreng penuh suka cita oleh istrinya. Kalian juga ingin tahu lebih banyak tentang kotel? Mirip kembaranku, jadi banyak tanya. Kalian bisa cari tahu di internet, ya!
Laki-laki yang sedari tadi ditanyai dan kembali menanyai kembaranku sudah pergi. Negatif masuk rumah selepas Magrib. Ditariknya asal-asalan kotel yang hampir habis kumakan. "Apa hubungannya antara kotel dan surga? Kok kamu menyisipkan cerita tentang kotel dan pertanyaan perihal surga yang diajukan laki-laki tadi? Nggak nyambung ceritamu itu!" tanya kembaranku dengan penuh rasa tidak terima. Lalu kujawab perlahan pertanyaan Negatif sambil merebut kembali kotel dari tangannya, "Kotel itu enak, sedang surga atau neraka, aku belum tahu rasanya."
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI