Kemarin malam, 11 Maret 2021 pukul 20.00 WIB di lingkungan tempat kami tinggal begitu banyak musik yang bergema di sana-sini. Namun, kami yang berada di lingkungan tersebut sudah terbiasa dengan suara musik yang bergema. Karena biasanya musik tersebut hanya sampai pada pukul 22.00 WIB. Di mana itu merupakan jadwal yang telah ditentukan oleh Kepala Desa kami. Karena akan mengganggu istirahat masyarakat yang lain.
Walaupun demikian, peraturan tersebut tetap dilanggar oleh masyarakat setempat. Seperti yang terjadi kemarin malam, salah satu tetangga saya menghidupkan musik dengan suara yang sangat besar. Mirisnya, musik tersebut dihidupkan sampai dini hari. Kami sekeluarga tidak bisa tidur karena suara musik yang sangat menggema dan besar. Namun, karena kelelahan kami pun akhirnya tidur. Di mana pada pagi tadi saya terlambat bangun untuk mengikuti Misa pagi.
Dari apa yang terjadi, saya dapat mengambil pelajaran bahwa keegoisan yang berlebihan dapat merugikan orang lain bahkan diri kita sendiri. Mengapa demikian? Bagaimana jika orang yang menghidupkan musik tersebut mengalami hal yang serupa? Apakah dia tidak akan terganggu? Atau malah sebaliknya. Terkadang, kita terlalu menikmati kesenangan kita, keegoisan kita tanpa melihat akibatnya terhadap orang lain dan juga diri sendiri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H