Konsili Lateran dan Konsili Trente menegaskan tentang Maria, yaitu :
1.) Konsili Lateran.Â
Dimana Konsili Lateran menegaskan bahwa Maria tidak bernoda dosa dan tetap perawan.Â
Bernoda dosa ini berawal dari konsep dosa asal yang artinya :Â
-Kecenderungan untuk berbuat dosa
-Keadaan tidak berahmat
Kemudian yang berikutnya yaitu
2.) Konsili Trente.Â
Dimana Konsili Trente menegaskan : bahwa sejak saat pertama dikandung, Maria bebas dari noda dosa asal, berkat kasih karunia Allah, berdasarkan jasa Kristus.Â
Konsili Lateran dan Konsili Trente mengatakan dengan tegas bahwa Maria bebas dari noda dosa asal sejak saat pertama dikandung. Noda dosa asal ini dibuat oleh manusia pertama yaitu Hawa dan Adam. Karena ketidaktaatan dan ketidaksetiaan merekalah yang membuat mereka jatuh dalam dosa. Bernoda dosa artinya bahwa kecenderungan untuk berbuat dosa dan keadaan tidak berahmat.Â
Namun itu semua bukan karena kemampuannya sendiri, melainkan berkat kasih karunia Allah berdasarkan jasa Kristus dan juga rahmat pengudus. Dan tidak lepas dari ketaatan orangtuanya Maria. Yaitu Anna dan Yoakim. Dimana di dalam buku Orang Kudus Sepanjang Tahun yang di susun oleh Mgr. Nicolas Martinus Schneiders, CICM menjelaskan kepada kita bahwa Anna dan Yoakim adalah keturunan raja Daud yang setia menjalankan kewajiban-kewajiban agamanya serta dengan ikhlas mengasihi dan mengabdi kepada Allah dan sesamanya.Â
Oleh karena itu keduanya layak di hadapan Allah untuk turut serta dalam karya keselamatan Allah. Diceritakan juga bahwa sejak perkawinannya dengan Yoakim, Anna tak henti-hentinya mengharapkan karunia Tuhan berupa seorang anak. Setiap tahun Yoakim membawa persembahan bagi Tuhan di Yerusalem. Yoakim dan Anna lama tidak mempunyai anak. Pada suatu waktu, ketika ia datang ke Bait Allah, ia diberitahu bahwa haknya untuk membawa persembahan dinyatakan hilang, sebab ia tidak mempunyai anak.