Terjadi penipuan yang dialami oleh para guru dengan modus pengobatan sinshe di beberapa Sekolah daerah Ngabang, Kabupaten Landak, KalBar pada hari Sabtu, 11 Februari 2012.
Mengaku sebagai dokter sinshe dari Cina dan tidak bisa berbicara bahasa Indonesia datang ke beberapa sekolah dengan alasan mempromosikan dan mensosialisasikan pengobatan sinshe kepada para guru. Ditemani seorang wanita keturunan Tiong Hoa yang bertindak sebagai penerjemah dan mengaku bernama Lili.
Dengan menggunakan mobil Xenia berwarna Biru mereka berkeliling di beberapa sekolah untuk mensosialisasi pengobatan sinshe dan menawarkan jasa pengobatan. Tampilan mereka begitu sangat meyakinkan mereka datang baik-baik ke sekolah dan meminta izin terlebih dahulu ke kepala sekolah bahwa mereka mau melakukan pemeriksaan gratis pada para guru.
Menurut keterangan beberapa guru pemeriksaan dokter sinshe tersebut sangat tepat dengan apa yang guru rasakan sakitnya. "saya tidak menyebutkan sakit apa kepada dokter tersebut, kemudian langsung memeriksa denyut nadi di tangan saya dan dokter bilang bahwa ada urat saya terjepit pada tulang belakang pinggang sehingga ada darah mati pada tulang serbut. keterangannya tepat karena memang saya punya masalah pada pinggang saya, makanya saya percaya saja dengan dokter tersebut". dokter sinshe tersebut memeriksa semua guru kemudian menawarkan solusi dengan membeli obatnya yang harganya rata-rata di atas Rp. 700.000.
para guru tersebut percaya saja dan rela membayar berapapun asalkan penyakit mereka sembuh. jika dihitung-hitung, dokter sinshe tersebut mendapat hampir Rp. 20 jutaan dari beberapa sekolah.
"tiga hari setelah minum obat tersebut, jantung saya terasa sangat kencang bahkan sampai tidak bisa tidur". sewaktu dihubungi ternyata nomor hp yang diberikan salah sambung.
setelah di periksa oleh dokter di rumah sakit ternyata obatnya palsu dan bukan untuk menyembuhkan penyakit tersebut. kasus ini sedang ditangani Polsek Landak.
Dimohon kepada siapa saja yang melihat dan di datangi oleh orang yang mengaku dokter sinshe agar jangan percaya. segera laporkan kepada polisi setempat agar tidak terjadi penipuan lagi di daerah lain. kemungkinan mereka akan terus melakukan aksinya di beberapa daerah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H