Generasi Alpha, yang mencakup anak-anak yang lahir sejak tahun 2010, hidup di tengah era digital yang serba cepat. Akses mereka terhadap teknologi, mulai dari smartphone hingga media sosial, sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Namun, penggunaan media sosial tanpa pengawasan berpotensi menimbulkan dampak negatif pada pembentukan sikap, etika, dan nilai-nilai mereka. Artikel ini mengeksplorasi pengaruh media sosial terhadap generasi Alpha dan bagaimana peran orang tua menjadi kunci dalam membantu mereka menggunakan teknologi secara bijaksana. Â
Media sosial memberikan berbagai kemudahan, seperti akses ke informasi, hiburan, dan jejaring sosial. Namun, di balik manfaatnya, terdapat beberapa risiko yang memengaruhi perkembangan generasi Alpha: Â
1. Penurunan Etika dan Sopan Santun Â
  Media sosial sering kali menyajikan konten yang kurang pantas, seperti ujaran kebencian atau perilaku kasar. Anak-anak yang belum memiliki kemampuan menyaring informasi cenderung meniru apa yang mereka lihat, sehingga norma kesopanan dapat tergeser. Â
2. Kurangnya Kontrol Diri
  Desain media sosial yang adiktif membuat anak-anak sulit membatasi waktu penggunaannya. Hal ini dapat menyebabkan kecanduan teknologi dan melemahkan kontrol diri mereka dalam mengelola waktu dan perilaku. Â
3. Paparan terhadap Konten Tidak Sesuai
  Meski banyak platform memiliki fitur keamanan, tetap ada risiko anak-anak mengakses konten dewasa atau tidak layak. Paparan semacam ini dapat memengaruhi perkembangan nilai-nilai moral mereka. Â
4. Minimnya Interaksi Sosial Langsung Â
  Keterlibatan yang terlalu intens di dunia maya sering kali menggantikan interaksi sosial nyata, sehingga anak-anak mungkin kurang terlatih dalam komunikasi tatap muka atau memahami empati dan penghargaan terhadap orang lain. Â
Peran Orang Tua dalam Mengontrol Penggunaan Media Sosial Â
Untuk membantu generasi Alpha menghadapi tantangan ini, orang tua memiliki peran penting. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan: Â
1. Mengawasi dan Memantau Aktivitas Digital Anak
  Orang tua perlu mengetahui platform yang digunakan anak dan memanfaatkan fitur pengaturan privasi serta kontrol orang tua. Pendampingan aktif dapat mencegah anak mengakses konten yang tidak sesuai. Â
2. Mengajarkan Etika Digital Â
  Anak-anak perlu dibimbing untuk memahami bahwa perilaku mereka di dunia maya memiliki dampak nyata. Penting untuk mengajarkan sopan santun, menghormati perbedaan, dan bertanggung jawab atas interaksi mereka di media sosial. Â
3. Menetapkan Batasan Waktu Penggunaan Teknologi
  Dengan menetapkan jadwal yang seimbang, seperti waktu khusus untuk belajar, bermain, dan bersosialisasi secara langsung, anak-anak dapat terhindar dari ketergantungan pada media sosial. Â
4. Memberikan Contoh yang Baik
  Orang tua adalah role model pertama bagi anak-anak. Penggunaan media sosial yang bijaksana, seperti menghindari perilaku negatif atau berbagi informasi yang bermanfaat, dapat menjadi panutan bagi anak-anak. Â