Mohon tunggu...
Lukman Hadi
Lukman Hadi Mohon Tunggu... Lainnya - Bebas Merdeka

Mencintai Persebaya dengan restu ibu dan bapak

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tahun yang Buruk, Nasib Mengenaskan, dan Kesempatan yang Tak Kunjung Datang

24 November 2023   10:19 Diperbarui: 24 November 2023   12:01 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Tahun 2023 di awali dengan keadaan yang cukup membingungkan. Di akhir bulan Januari mendapatkan kegiatan yang menyenangkan dan bisa dikerjakan dari mana saja.

Namun ternyata kegiatan tersebut dari pihak pusat dianggap kurang berkembang dan diputuskan untuk ditutup karena tidak cukup untuk menghidupinya. Kenyataan itu terjadi di bulan Juni yang kemudian menjadi awal sebuah petaka.

Setelah bulan Juni hingga bulan November tahun 2023 ini, nasibnya kini seperti kapal layar yang ditumpangi oleh Tan Malaka ketika ia akan pergi dari Bangka ke Jakarta.

Kapal tua yang berlayar tergantung hembusan angin. Jika angin dari belakang, maka majulah kapal tersebut. Apabila dari depan maka, mundur kapal itu. Bedanya adalah antara kapal yang ditumpangi Tan Malaka dengan nasib adalah hasil akhir dan prosesnya.

Kapal Tan Malaka berhasil bersandar di Teluk Jakarta meski prosesnya cukup lama dari kapal pada umumnya. Sedangkan keadaan, entah baru berproses, sedang berproses, atau bagaimana pun belum diketahui. Sepertinya belum akan sandar dalam waktu dekat.

Nasib mencari perbaikan kemana saja arahnya. Hanya proses dan hasil yang monoton untuk menyelamatkannya sesaat. Atau mungkin untuk jaga-jaga dengan keadaan yang akan datang karena ada rencana dan target.

Hingga akhir bulan November ini, per tanggal 24, nasib memiliki kegiatan yang menurutnya memberatkan. Status yang tidak jelas, kemudian hasil yang bisa dituai 2 bulan setelahnya. Menurutnya sangat buruk.

Lalu nasib mendapatkan secercah harapan dengan menjadi penulis buku di sebuah penerbit. Penerbit ini mencari penulis yang akan mencetak buku.

Mereka mengatakan sebagai penerbit namun pemasarannya diserahkan ke pihak ketiga. Jadi, jika penulis ini naskahnya tertolak, zonk sudah. Tak ada harapan.

Nasib teringat di bulan Agustus ketika ia melakukan wawancara kerja di Yogyakarta. Namun 4 bulan setelahnya hasilnya adalah nihil.

Pemimpin produksinya mengatakan bahwa pada intinya dunia yang sedang ia tekuni saat ini dalam beberapa tahun akan sangat sulit. Ia memprediksi jika dunia tersebut akan normal kembali dalam jangka waktu minimal 5 tahun. Kemungkinan 2028.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun