Aku baru tersadar dengan pola ini ketika beberapa hari yang lalu, ketika pagi-pagi aku hendak latihan bicara di Podcast, gilak, susah sekali mau ngomong saja. Seperti ada batu mengganjal di tenggorokan.
Barangkali... barangkali saja ini loh ya, kita harus melatih keceriaan pagi dengan menebar senyum, berlatih berbicara di Podcast supaya lebih segar dan visioner. Menurutku ini penting meski sederhana, hal-hal sekecil ini jika diabaikan tentu akan menghambat produktifitas  kita bukan?
Menulis Agenda Setiap Pagi
Menulis agenda itu ibarat kita memetakan prioritas pekerjaan. Jika kita tidak memiliki prioritas, biasanya kita akan cederung melakukan pekerjaan-pekerjaan apa saja yang tidak sejalur. Hanya mengikuti rutinitas dan malah akan menjauhkan dari goals yang sudah kita tentukan.
Menulis agenda seperti ini cocok bagi kita yang memiliki pekerjaan absurd. Misalnya anak kuliahan, pegawai borongan, atau pedagang. Kalau aku sendiri biasanya menulis tentang agenda "projek pribadi", sebab pekerjaan sehari-hari  sudah mesti dikerjakan tanpa adanya perencanaan. Projek pribadi ini biasanya meliputi; Ngiklan di facebook, membuat artikel di blog, bertemu rekan,  membaca tetang bisnis, dan membuat master plan tentang event.
Kalau kamu apa saja?
Manfaat yang aku rasakan ketika menerapkan metode ini adalah aku lebih bisa memetakan pekerjaan prioritas. Terkadang ketika sore hari, saat aku melihat agenda harian, ada satu atau dua pekerjaan yang belum aku lakukan. Dan apabila menurutku aku hanya mampu melakukan satu plan lagi, aku tidak akan memaksa mengerjakannya. Hal semacam ini yang kemudian menjadi evaluasi tersendiri tentang kendala apa yang menyebabkan seluruh planning tak terselesaikan keseluruhan.
Oh. Ya! Sebagai catatan, aku hanya menulis tiga rencana setiap hari. Tidak lebih.
Hal yang paling sulit menurutku ketika kita selalu mencatat kendala-kendala yang kita temukan setiap hari. Habit semacam ini sebenarnya sudah dicontohkan oleh guruku, Bapak Kiai Tanjung, yang selalu mencatat setiap kendala yang ditemukan di lapangan.
Beliau pernah berkata  pada saat pertemuan dengan kami, bahwa selalu mencatat setiap kendala yang disampaikan oleh para murid-Nya. Lalu beliau membuat opsi-opsi penyelesaiannya.
Tulisan ini juga diterbitkan di personal blog aminmaula.com