Mohon tunggu...
lonely sendu
lonely sendu Mohon Tunggu... -

lonelysendu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pusi Luiki

24 Mei 2015   17:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:39 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sperma basi walau langit runtuh,

tak tersentuh liang itu.

hasrat membakar mendebukan dosa dan iming - iming neraka.

laki wanita. wanita laki. banci.

itu seruan setan. banci.

mari jamah itu liang dan itu pedang. mari gali.

mari rasakan nikmat menari - nari menjalari tiap inci syaraf.

dan siapkan menjalari setiap api dari dosa yang manis yang murka.

dimana hati suci ketika mari datang dan menyulut, tiap cium pompa kebodohan dan panggil biadabnya binatang. tak peduli terminal, toilet, dapur depan orang atau binatang.

selamat laki wanita. wanita laki. kau jadi binatang. tiada adab lagi bagi kau pusi luiki.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun