Mohon tunggu...
Humaniora

Menuju Bangsa Beradab dengan Kesantunan Bahasa

18 November 2015   13:55 Diperbarui: 18 November 2015   13:55 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

            Indonesia memiliki banyak masalah social, tidak sedikit darinya berasal dari kurangnya kesantunan bahasa dalam kalangan masyarakat. Di Indonesia, kesantunan berbahasa kurang ditamankan dari kecil sehingga perkembangan bangsa terhambat. Salah satu contoh paling mencolok adalah politisi kita sendiri, mereka kurang mengerti apa pentingnya kesantunan bahasa sehingga bahasa mereka yang kurang santun diikuti oleh anak-anak muda kita dan merusak generasi muda kita.

            Fenomena ini merusak karakter dan moral bangsa ini dan menurutkan standar dari norma-norma kesopanan dan kesusilaan dalam negara ini. Seiring perubahan waktu orang-orang juga lebih focus kepada hal-hal lain ketimbang karakter bangsa. Kesantunan bahsa adalah cermin dari jiwa dan moral seseorang. Negara yang beradab menggunakan bahasa santun dalam perbincangan dan menyelesaikan masalahnya. Tetapi, untuk dapat mendapatkan kesantunan bahasa harus dimulai dari keluarga sendiri. Orang tua harus memimpin dari contoh dan membenarkan saat salah untuk membudayakan bahasa santun.

            Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, santun berarti halus dan baik dalam budi bahasa dan tingkah laku. Dapat disimpulkan dalam kesantunan ada 2 pokok penting, kesantunan dalam berbahasa dan kesantunan dalam berperilaku. Kesantunan dalam berbahasa dapat ditunjukan dalam pembicaraan sebagai pilihan kata yang tepat, nada sesuai, intonasi dan lafal yang jelas dan struktur kalimat yang benar. Sementara itu, kesantunan dalam berperilaku dapat dilihat dari ekspresi seseorang, sikapnya da gerak-geriknya.

            Ada 3 unsur utama dalam dalam kesantunan yaitu, etika, norma social dan sistem budaya. Etika adalah akhlak yang kita harus praktekan dalam komunikasi setiap saat. Contoh sederhana adalah tidak memotong saat orang lain sedang berbicara, dan menggunakan bahasa sopan saat berbicara dengan orang lebih tua. Norma social adalah hal atau cara yang disepakati bersama oleh masyarakat sekitar. Maka dari itu,  kesantunan juga dipengaruhi oleh adat tempat kita berada karena apa yang dianggap santun di satu tempat mungkin tidak santun di tempat lain. Terakhir adalah sistem budaya, cara sekelompok orang berperilaku di suatu tempat. Sebagai contoh, orang-orang berkulit hitam di Amerika mengaggap kata-kata kotor sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dan tidak akan merasa tersinggung dengan kata-kata itu. Tetapi orang Inggris akan merasa tersinggung jika kata-kata kurang santun digunakan.

            Akhir kata, untuk memajukan bangsa dibutuhkan bahsa santun dari masyarakatnya. Bangsa yang menghormati dirinya sendiri akan dipandang secara baik dalam dunia internasional. Dalam zaman yang cepat berubah ini, kita tak boleh lupa kesantunan sebagai dasar kehidupan kita bermasyarakat.

           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun