Jumat sore sepulang sekolah, kedua anak saya memberi hadiah spesial yang mereka buat sendiri. Si Abang menyodorkan kantong berisi potpourri berhias bunga-bunga kecil yang ia jahit sendiri, plus kartu bertuliskan 'Bonne Fête, Maman. Je T'aime'. Sedangkan dari Si Adek saya menerima sebuah kotak dengan hiasan dari kertas, juga dilengkapi kartu bertuliskan puisi cantik. [caption id="attachment_153232" align="aligncenter" width="404" caption="Bonne Fete, Maman. Je T'aime (dok. pribadi)"][/caption] Mulai minggu lalu di Perancis memang sedang ramai dengan persiapan menjelang 'Fête des Mères' (Mother's Day / Hari Ibu) yang tahun ini jatuh pada hari Minggu, 30 Mei. [caption id="attachment_153239" align="alignleft" width="200" caption="Promo kado Mother's Day (journaldunet.com)"][/caption] Di jalan-jalan terpampang iklan promosi produk-produk yang ditawarkan sebagai alternatif hadiah untuk para ibu di hari istimewa itu. Tentu saja produk khas wanita seperti kosmetik, parfum, maupun bunga. Radio-radio di Paris juga mengudarakan wawancara dengan para pendengar mengenai hadiah apa yang akan mereka berikan untuk sang ibu, di sela-sela musik yang diputar. Ternyata waktu perayaan Mother's Day ini cukup beragam, tidak semua negara merayakannya pada saat yang sama, meskipun di seluruh dunia maknanya hampir seragam. (Perbedaan waktu perayaan di berbagai negara dapat dilihat di tabel ini). Berawal di Amerika Menurut beberapa ahli, budaya merayakan 'Hari Ibu' berawal dari kebiasaan bangsa Yunani Kuno yang memuja Dewi Cybele, serta Romawi Kuno (Dewi Juno). Kalangan gereja di Eropa juga telah lama mempraktekkan tradisi yang mengkhususkan sebuah hari Minggu untuk menghormati para ibu (Mothering Sunday), antara lain Gereja Katolik dan Anglikan. Pada hari itu, anak-anak dan kaum pemuda yang sudah bekerja berhak mendapat 'cuti' untuk mengunjungi keluarga, khususnya ibu mereka, dan menghadiahkan bunga-bunga liar yang mereka petik dalam perjalanan (wikipedia). Namun, Mother's Day yang dirayakan dengan makna seperti sekarang ini diawali di Amerika Serikat oleh Anna Jarvis, yang mulai Mei 1907 (dua tahun sepeninggal ibunya) memperjuangkan penetapan hari khusus untuk menghormati jasa kaum ibu yang telah mengabdi bagi keluarga. Selama bertahun-tahun ia berjuang untuk memperoleh pengakuan pemerintah. Upayanya membuahkan hasil. Pada tahun 1910 negara bagian West Virginia mendeklarasikan Mother's Day sebagai hari libur, diikuti oleh negara-negara bagian lainnya. Kongres AS kemudian mengesahkan perayaan Mother's Day pada hari Minggu kedua di bulan Mei (the Second Sunday in May). Mother's Day pertama kali dirayakan secara nasional pada tahun 1914, ketika Presiden Woodrow Wilson menyerukan seluruh rakyat mengibarkan bendera untuk menghormati para ibu yang anaknya meninggal dalam perang. Sampai sekarang, Mother's Day di negeri Paman Sam diperingati setiap 'Second Sunday in May', disesuaikan dengan hari kematian ibu Anna Jarvis. Kata-kata 'Mother's Day' dan 'Second Sunday in May' ini bahkan telah dipatenkan oleh Jarvis. Fête des Mères Berbeda dengan di negara asalnya, Fête des Mères atau Mother's Day ala Perancis dirayakan setiap hari Minggu terakhir di bulan Mei. Mother's Day mulai dirayakan di Perancis pada tahun 1918, terinpirasi oleh tentara Amerika dalam Perang Dunia I. Awalnya pada tahun 1920 Menteri Dalam Negeri menetapkan tanggal 19 Desember sebagai La Fête des Mères, ditandai dengan pemberian penghargaan bagi para ibu yang melahirkan banyak anak sebagai upaya menaikkan populasi penduduk Perancis yang menurun drastis akibat perang. Ibu yang melahirkan 4-5 orang anak mendapat medali perunggu, 6-7 anak memperoleh medali perak, sedangkan ibu dengan 8 orang anak atau lebih dianugerahi medali emas (Mother's Day History). Tradisi ini kemudian berangsur hilang digantikan dengan versi Mother's Day yang lebih modern, setelah pada tanggal 25 Mei 1945 Pemerintah Perancis mengesahkan National Day of Mothers. Beberapa sumber menyebutkan, Napoleon-lah yang sebetulnya pertama kali mengilhami rakyat Perancis dengan konsep Mother's Day ini. Sejak kecil, ibunya memiliki andil besar dalam kehidupan Napoleon. Ini mempengaruhi keyakinannya bahwa kejayaan suatu bangsa sangat ditentukan oleh peran seorang ibu dalam mendidik anak-anaknya. Ia pun berujar, "Let France have good mothers, and she will have good sons." Meskipun tidak termasuk warga Perancis, saya sungguh beruntung ikut 'kecipratan' menerima ucapan 'Bonne Fête, Maman. Je T'aime.' plus sebuah puisi manis ini : [caption id="attachment_153236" align="aligncenter" width="500" caption="Hanya Satu Mama (dok. pribadi)"][/caption]
- Des milliers d'etoiles dans le ciel
- Des milliers d'oiseaux dans les arbres
- Des milliers de fleurs dans le jardin
- Des milliers de coquillages sur la plage
- Des milliers de poissons dans la mer
- Et seulement seulement
- Une Maman
Terjemahan bebasnya kira-kira seperti ini :
- Beribu bintang di langit
- Beribu burung di pepohonan
- Beribu bunga di taman
- Beribu kerang di pantai
- Beribu ikan di lautan
- Dan hanya
- Satu Mama
Seorang teman pernah berkata, "Mother's Day is everyday". Jadi, walau di Indonesia tidak merayakannya hari ini, perkenankan saya mengucapkan :
Bonne Fête des Mères, para Ibu tercinta !
Paris, 30 Mei 2010
Artikel terkait : Dari Paris (1): Monalisa - Kecil itu Indah Dari Paris (2): Dilarang Bercelana Panjang ! Dari Paris (3): Picasso - Dulu (Dituduh) Mencuri, Kini (Sering) Dicuri Dari Paris (4): Champs-Élysées Mendadak Hijau Dari Paris (6): ‘Aceh Tersenyum’ di Paris Warna Warni ‘Festival de Cannes’ D-Day at Normandy Beach (Pendaratan Sekutu, 6 Juni 1944)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H