Beberapa hari yang lalu, dunia dikejutkan oleh berita raibnya 5 lukisan masterpiece yang dicuri dari Musée d'Art Moderne de la Ville de Paris, salah satu museum utama yang terletak hampir berseberangan dengan La Tour Eiffel, dipisahkan oleh Sungai Seine yang membelah Kota Paris.
Mahakarya Pablo Picasso (Dove with Green Peas, 1911), Henri Matisse (Pastoral, 1906), Amedeo Modigliani (Woman with Fan, 1919), Georges Braque (Olive Tree Near L'Estaque, 1906) dan Fernand Léger (Still Life with Candlesticks, 1922) ini diberitakan lenyap, Kamis, 20 Mei lalu.
Situs BBC News dan wikipedia memberitakan, total nilai kelima lukisan ditaksir mencapai US$ 123 juta atau hampir 100 juta Euro (bukan US$ 618 juta seperti dilansir oleh beberapa media sebelumnya, termasuk KOMPAS.com).
[caption id="attachment_148327" align="aligncenter" width="396" caption="5 lukisan yang dicuri (source: bbc.co.uk)"][/caption]
Seabad Lalu, Dituduh Mencuri
Kelima pelukis yang karyanya raib itu sama-sama layak disebut Maestro. Lalu mengapa saya memilih menyoroti Picasso dalam tulisan ini ?
Selain karena namanya relatif paling akrab di telinga saya dibanding empat rekannya yang lain, kebetulan kisah tentang Pablo Picasso pernah menjadi bagian dari tulisan saya sebelumnya, Dari Paris (1): Monalisa - Kecil Itu Indah. Hanya saja sepenggal cerita dalam artikel itu bukan mengenai lukisannya yang dicuri, melainkan Sang Pelukis sendiri yang sempat dituduh mencuri lukisan. Hahahaha... Ironis, memang.
Alkisah, seabad lalu, tepatnya tanggal 21 Agustus 1911, Mona Lisa, lukisan paling terkenal di dunia karya Leonardo Da Vinci mendadak lenyap, meninggalkan bingkai kosong di dinding Musée du Louvre.
Menurut situs Majalah TIME, awalnya para satpam yang berpatroli di museum terbesar di dunia itu tidak menaruh curiga, malah mengira bahwa lukisan itu memang sedang diturunkan sementara untuk keperluan pemotretan. Sehari setelahnya barulah para petinggi museum menyadari kehilangan besar ini. Louvre langsung ditutup untuk umum selama 9 hari. Perbatasan Perancis dijaga ketat, lalu lintas kendaraan (pribadi maupun transportasi publik) yang keluar masuk negeri itu digeledah. Segenap karyawan museum pun diinterogasi, juga pihak-pihak yang dianggap patut dicurigai, termasuk Pablo Picasso.
Polisi mulanya mengaitkan kasus pencurian lukisan ini dengan seorang pria bernama Joseph Géry Pieret, yang pernah bekerja pada Guillaume Apollinaire, seniman Perancis sahabat Picasso. Tuding menuding pun terjadi. Pieret menuduh mantan bossnya ikut terlibat. Apollinaire pun menyeret Pablo Picasso, membuat pelukis terkenal itu ikut dicurigai dan sempat menjalani pemeriksaan. Untunglah setelah proses interogasi, tuduhan itu tidak terbukti dan ia pun dibebaskan.