Mohon tunggu...
Lona Hutapea
Lona Hutapea Mohon Tunggu... Wiraswasta - Student

Lifelong learner. Memoirist.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ini Bedanya Film Prancis!

1 Desember 2015   17:15 Diperbarui: 1 Desember 2015   18:09 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalau makanan yang jadi perumpamaan, maka Hollywood seperti beras pandan wangi yang putih bersih, pulen, rasanya enak, disukai semua orang. Film Perancis laksana beras merah yang teksturnya lebih keras, tidak pulen, tak begitu memanjakan lidah, tapi mengenyangkan dan baik untuk kesehatan.

The Artist

Di tahun yang sama, industri perfilman Prancis mengukir sejarah baru. Film ‘The Artist’ garapan sutradara Michel Hazanavicius juga meraih 5 piala Oscar, termasuk film terbaik, sutradara terbaik, dan aktor terbaik. Jean Dujardin menjadi aktor Prancis pertama yang berhasil mendapat Oscar.

Padahal film bergenre drama komedi ini adalah film bisu, hitam putih pula. Tapi alih-alih membuat jenuh, ‘The Artist’ justru sukses menawan jutaan penonton di seluruh dunia dengan kekuatan karakternya. Berani tampil beda, lain dari pada yang lain. Sangat klasik, sangat Prancis! Padahal setting film ini adalah Hollywood di tahun 1920-an, tapi French aura-nya sangat terasa.

Lucu ya, berbanding terbalik dengan ‘Hugo Cabret’ yang ber-setting Paris tapi sangat tidak Prancis sama sekali, hehe… Kebetulan yang lain, bisa-bisanya kedua film ini mencetak perolehan piala Oscar dalam jumlah yang persis sama, di tahun yang sama!

Sumber: homemcr.org

[/caption]Kemenangan gemilang ‘The Artist’ tentu saja menuai macam-macam tanggapan, yang mencibir maupun memuja, mengingat karakteristiknya yang sangat tidak biasa. Komentar terlontar dari berbagai pihak, mulai para pemerhati film yang menyampaikan penilaian serius, media yang seperti biasanya punya bermacam versi, maupun sentilan-sentilan iseng para ‘penggembira’.

Salah satu media Inggris menyanjung ‘The Artist’ dengan mengutip pepatah terkenal “silence is golden”. Media ini juga memuat pernyataan Jean Dujardin, sang aktor utama, tentang keistimewaan film bisu. Menurut Dujardin, di saat menyaksikan film tanpa kata-kata yang punah pasca era Charlie Chaplin ini, penonton bisa lebih ‘terlibat’ karena mereka ‘dipaksa’ berimajinasi untuk menciptakan dialog versi masing-masing. Bener juga ya…  

Di luar komentar-komentar mainstream yang bermunculan, ada pula yang super konyol bin usil. Seperti sebuah situs Prancis yang memasang foto Jean Dujardin dan lawan mainnya, Berenice Bejo, disertai teks:

“The Artist, le film muet rafle 5 Oscars, une première pour un film français! Comme quoi, quand les Français ferment leurs gueule, tout le monde les apprécie !»   

Artinya kurang lebih, ”Film bisu The Artist meraih 5 Oscar, pertama kalinya untuk film Prancis ! Orang Prancis memang baru akan dihargai saat mereka tutup mulut!” Hahahaha…..

Asal tahu saja, film-film Prancis juga kerap berisi dialog-dialog sarkastik. Memang begitulah keseharian masyarakatnya, senang bercanda dengan menyelipkan unsur sarkasme, tapi nggak sampai ‘baper’… hehehe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun