Mohon tunggu...
Popy Indriana
Popy Indriana Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Talkative outside, an introvert inside.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menunggu Gebrakan Program Sehat JKW-JK

22 Agustus 2014   20:47 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:50 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sidang sengketa Pilpres sudah diputuskan oleh MK kemarin. Saya menanggapinya biasa-biasa saja. Kemarin dipulangkan lebih awal pun, saya juga tidak sekhawatir teman-teman  lain yang memprediksi rusuh. Saya tetap berprasangka baik kepada kedua pasangan. Termasuk kepada pak Prabowo yang bagi banyak orang selalu diidentikkan dengan anarkis. Nah, karena "pestanya" sudah usai, saatnya menunggu, dan mengkritisi program kerja yang sudah dijanjikan selama kampanye lalu jika indikator menunjukkan grafik yang menurun. Salah satu program kerja yang diusung JKW-JK adalah kartu sehat Indonesia (KIS). Saya tak hendak membahas ide ini, tetapi seandainya tulisan ini terbaca saya justru berharap mindset tentang program sehat bisa berubah. Ini akan lebih inline dengan jargon kampaye Revolusi Mental. Program sehat yang diusung sebaiknya lebih menitikberatkan pada program preventif ketimbang kuratif. Ketahanan suatu bangsa tergantung dari  kualitas kesehatan rakyatnya. Bukankah pak Anies Baswedan juga pernah mengatakan, kekayaan suatu bangsa terletak pada sumber daya manusianya. Jadi sudah klop benar. Program sehat itu harus juga menjadi salah satu program prioritas JKW-JK. KIS lebih pada upaya kuratif, pemenuhan hak warga untuk mendapatkan pelayanan sehat. Namun, bagaimana mengedukasi tentang hidup sehat itu mutlak menjadi kewajiban pemerintah. Hidup sehat itu ditentukan dari pola makan yang benar dan sehat. Justru kuncinya ada disini, seperti quote ini, When diet is wrong, medicine is of no use. When diet is correct, medicine is of no need. [caption id="" align="aligncenter" width="512" caption="www.solopos.com"][/caption] Berapa banyak orang Indonesia yang paham tentang pola makan yang sehat. Untuk makan sehari-sehari saja masih banyak rakyat yang susah karena kemiskinan kok sudah diajak mikir beginian ya hehehehe Ya, setidaknya himbauan pada sebagian rakyat yang lain, yang di usia produktif, yang ngakunya masuk golongan middle class of Indonesian. Yang bisa beli mobil, biarpun hanya LCGC, yang mampu beli buku, yang mampu mencicipi gaya hidup  weekend kulineran, ngemall, ngegym, ngemil... Sebuah foto yang diregram, Jamie Oliver juru masak selebritis mengatakan  "Homicide is 0.8% of deaths. Diet related disease is over 60%. But no one talks about it" . Kematian karena pembunuhan itu hanya 0.8%, 60% lebih karena pola makan. Dan memang benar isu ini tak pernah disampaikan, pemerintah bahkan belum pernah benar-benar concern terhadap hal ini. Mungkin karena terlalu banyak "didikte" korporasi farmasi yang berkepetingan. Jadi semuanya kembali kepada anda. Masih menunggu KIS  atau memulai sekarang meniatkan pola makan sehat hehehehe. Yang seperti apa pola makan sehat? Ada banyak pilihannya.Nanti ya saya bagi lagi. Salam :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun