Sebelas orang, yang di media sering disebut tokoh, akan berlaga di Konvensi Partai Demokrat. Konvensi yang bisa jadi obat kuat bagi Partai (yang masih) berkuasa ini, buat saya, sudah kehilangan kemanjurannya saat tokoh sekaliber Jusuf Kalla dan tokoh seberpotensi Mahfud MD menolak ikut. Ditambah lagi standar dan kriteria tokoh yang boleh berpartisipasi tidak pernah dibuka secara gamblang oleh Komite Konvensi. Jadilah konvensi ini cuma jadi seperti acara Idol yang sudah menurun ratingnya.
Ditambah lagi fakta bahwa di beberapa survei belakangan ini, Partai Demokrat dipandang tidak akan mendapat suara secemerlang seperti saat Pemilu 2009. Let's say yang terpilih di konvensi nanti adalah tokoh yang memang berkualitas dan cukup diminati rakyat, tapi kalau dibenturkan ke fakta bahwa saat Pemilu 2014 Partai Demokrat tidak mendapat suara yang cukup dan akhirnya tidak punya nilai tawar yang tinggi untuk mengajukan capres pegimana?
Menurut saya, Partai Demokrat sudah  menyadari hal ini, tapi kalau melihat cara berpolitik para petinggi Partai Demokrat selama ini, harusnya bakal ada kejutan dan hal yang tak terduga dari Konvensi dan planning pencapresan ala Partai Demokrat. Ntah itu dalam bentuk manuver dengan  penggiringan opini di media, penggunaan "brand" SBY yang masih laku dijual atau (yang paling pasti ialah) penggunaan iklan televisi dan media cetak yang gila-gilaan.
Namun, siapapun pemenang konvensi idol ini nantinya, satu hal yang akan orang tetap ingat tentang Partai Demokrat, bahwa partai ini masih amat bergantung pada sosok SBY. Is it a good thing? I don't think so.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H