Mohon tunggu...
Lolo Sianipar
Lolo Sianipar Mohon Tunggu... -

Seorang PR Consultant yang sangat suka KFC, Jalan-Jalan, Nyelam, Puisi, Film, dan kedamaian.\r\n\r\nHidup cuma sekali, bikin bahagia aja.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Takut

11 April 2012   12:25 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:45 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


~ You gain strength, courage, and confidence by every experience in which you stop to look fear in the face. Eleanor Roosevelt

Normalnya manusia pasti punya rasa takut dan punya setidaknya satu subjek ketakutan terbesar dihidupnya. Beberapa mungkin takut sekali mati, jauh melebihi takut dirampok. Ada juga yang takut sekali orang yang dikasihinya mati, jauh lebih takut dari kalau dia sendiri yang mati. Ada yang takut ga menikah seumur hidup, jauh lebih takut dari menikah dengan orang yang salah lalu bercerai. Macam-macam… takut binatang buas atau serangga tertentu, takut boss-nya, takut hantu / setan, takut ga naik kelas, takut ga diterima dipergaulan atau dikuciilkan, dan setiap orang bisa membuat daftar panjang hal-hal apa yang ditakuti di hidup ini.

Nah, sewajarnya sepanjang hidupnya manusia  juga bertingkah laku dan membentuk kebiasaan-kebiasaan tertentu untuk mencegah terjadinya apa yang ditakutkan itu. Kebanyakan orang mencari pekerjaan mapan karena takut miskin ga punya rumah, ga punya status sosial, sementara para gipsi dan hobo tidak takut miskin makanya mereka ga cari kerja tetap, mereka malah takut merasa terkekang. Anak-anak belajar ujian mungkin karena takut orang tuanya kalau ga naik kelas, padahal kalau disuruh pilih pasti lebih suka main-main dan nonton TV. Remaja merokok, karena takut dibilang ga keren sama teman-temannya, lalu jadi kebiasaan. Koruptor kelas teri takut sama kelas kakap, makanya korupsi terus.

Lucunya, banyak orang menyadari adanya ketakutan-ketakutan yang tidak penting dalam hidupnya, yang berbentuk kekhawatiran. Khawatir sakit, khawatir kena macet, khawatir ga nyaman, dll, ini makanya begitu banyak buku self-help yang membahas bagaimana mengatasi rasa takut ini menjadi bestseller. People want to have no fear anymore but they just couldn’t.

Demikian, wajar sekali kalau seorang manusia gampang untuk ditundukkan, seperti titik Achilles, cari saja apa yang dia takutkan dan adalah inilah AKAR DARI KRIMINALITAS, MENGANCAM. Manusia yang mengambil keuntungan pribadi dengan memanfaatkan rasa takut manusia lain. Makanya ada penculikan dengan tebusan, perampokan dengan senjata tajam, pem-bully-an, pemerasan, dan lain sebagainya. Mengancam, mengancam dan mengancam.

Kenapa Hitler ditakuti dan melegenda? Dia sudah menimbulkan ketakutan yang luar biasa dihati jutaan umat manusia. Kenapa sampai sekarang kediktatoran ada? Karena rasa takut. Kenapa kebanyakan boss tetap dituruti padahal tidak ada kepemimpinan sama sekali, karena orang takut dipecat, takut tidak mendapatkan penghasilan. Kenapa orang yang di bully setiap hari bisa di bully terus, karena orang lain tahu ketakutannya yang terdalam.

Buat saya pribadi, manusia yang paling jahat adalah manusia yang menggunakan rasa takut orang lain untuk menyetir orang tersebut demi keuntungan pribadi. Keuntungan bukan selalu dalam bentuk materi pastinya. Keuntungan mental malah lebih menyenangkan buat beberapa orang, itu makanya banyak manusia sakit jiwa /psikopat yang menjadi pembunuh berantai atau politikus jahanam, banyak orang yang mempunyai kebutuhan untuk berkuasa dan mengontrol orang lain. Itu kenapa ada diktator, berkuasa atas hidup orang lain.I tu kenapa disekolah-sekolah sering ada pem-bully-an, karena dari kecil beberapa anak sudah suka untuk menyetir dan rasa berkuasa diatas rasa takut temannya yang lebih lemah lain.

Tidak bisa sepenuhnya disalahkan manusia-manusia yang suka memanfaatkan ketakutan orang lain ini, kesalahan ada juga di pihak manusia yang bisa disetir rasa takutnya, sulit untuk keluar dari cengkraman tersebut kalau kita merasa tidak berdaya, tidak punya kuasa dan hidup untuk jadi korban.  Karakter lemah? Belum tentu… mungkin memang tidak suka konflik dan lebih suka semua selesai dengan diam-diam walau dia tersiksa dan harus berkorban, itu pilihan.

Dari begitu banyak buku yang aku baca tentang mengatasi rasa takut,  Why Is God’s Laughing adalah salah satu buku yang menggambarkan dengan baik bagaimana merusaknya rasa takut, mengenalinya dan mengatasinya. Padahal buku sebenarnya menceritakan tentang pentingnya tertawa, bukan tentang rasa takut… tapi cukup membuka mata. Thou it’s not the best book I’ve ever read. Intinya, kita yang paling pertama harus dilakukan adalah menghadapi rasa takut kita untuk bisa benar-benar menghidupi hidup kita (dan kemudian benar-benar tertawa karena Tuhan suka tertawa).

Dalai Lama bilang “If you have fear of some pain or suffering, you should examine whether there is anything you can do about it. If you can, there is no need to worry about it; if you cannot do anything, then there is also no need to worry.”

Kutipan yang bagus lagi dari Krishnamurti, seorang filosofer dari India bilang: Do you know your particular fears? And what do you usually do with them? You run away from them, don't you, or invent ideas and images to cover them? Butto run away from fear is only to increase it.

Dan Opa Paolo Coelho bilang : Problems should drive us into action not into depression.

Pesannya cuma satu, jangan biarkan orang yang berhati jahat, menguasai hidup kita lewat rasa takut. Tapi kalau cinta dan kasih sayang memberikan rasa takut kehilangan, itu lain hal.


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun