Mohon tunggu...
Kevin Ivan
Kevin Ivan Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Seberapa Pedulikah Kamu dengan Kesehatanmu? "Komunikasi Kesehatan"

28 November 2017   09:40 Diperbarui: 28 November 2017   10:00 607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.remedio-caseiro.com

Artikel ini akan membahas mengenai konsep-konsep dasar komunikasi kesehatan. Tidak lain semata-mata untuk mengajak pembaca agar lebih awareterhadap kesehatan dan bagaimana meningkatkan kesadaran khalayak untuk peduli akan kesehatan. Komunikasi kesehatan itu sendiri merupakan suatu bentuk pertukaran dan penyampaian pesan, informasi, ide dan gagasan mengenai kesehatan, baik itu pencegahan penyakit, pola hidup sehat, cara menjaga kesehatan dan segala hal yang menyangkut kesehatan dengan meliputi pembelajaran yang menggunakan strategi komunikasi untuk menginformasikan dan mempengaruhi keputusan, sikap, pengetahuan dan tindakan seseorang atau kelompok dalam meningkatkan kesehatannya. Secara garis besar komnikasi lingkungan dapat dikatakan eagai komunikasi persuasif dengan tujuan untuk mempengaruhi khalayak.

Ada beberapa aspek perlu diperhatikan dalam komunikasi kesehatan, seperti aspek sosial --budaya, aspek ini mengacu pada lingkungan dimana pesan akan dikomunikasikan. Dengan pertimbangan karakteristik demografis, psikografis dan perilaku secara signifikan dapat mengubah dan mempengaruhi khalayak untuk sadar terhadp kesehatan. Sebelum menyebarluaskan pesan atau informasi terkait kesehatan, agar pesan dapat efektif para ahli di bidang kesehatan perlu memahami sistem kesehatan dan sistem pemeliharaan kesehatan terlebih dahulu.

Kedua aspek ini dapat dipahami melalui konteks sosiokultural masyarakat itu sendiri. Sistem kesehatan menjadikan aspek sosiokultural dan nilai-nilai budaya yang berkembang pada masyarakat sebagai tolak ukur kesehatan itu dipahami. Sebagai contoh penggunaan air sungai yang digunakan di beberapa wilayah di Indonesia sebagai sumber air untuk kebutuhan sehari-hari seperti mencuci baju, mandi, sebagai air minum, buang air, dan lain-lain.

Melihat budaya di Indonesia yang sangat beragam oleh karena itu tidak heran jika nilai-nilai budaya dan sosial masih berlaku hingga saat ini, sebagai orang yang peduli akan kesehatan kita pasti akan berpikir bahwa sungai yang digunakan untuk kegiatan sehari-hari pasti akan tercemar. Tetapi karena ada nilai-nilai budaya tertentu yang dianut oleh beberapa orang yang mempercayainya dari turun temurun yang berasal dari nenek moyangnya menyebabkan kesehatan jadi tidak dipedulikan. Maka para ahli kesehatan perlu memperhatikan latar belakang dan nilai-nilai yang ada pada daerah tersebut sebelum mempengaruhi cara pandangnya terhadap kesehatan.

Dalam menjaga kesehatan masyarakat pada umumnya melalui peran komunikasi kesehatan suatu negara maupun institusi dapat membuat kebijakan kesehatan, yaitu kebijakan pola hidup sehat yang telah ditetapkan. Penyimpangan yang dilakukan akan beresiko bagi kesehatan masyarakat secara umum. Terlepas dari itu, masyarakat memiliki hak dimana mereka bebas untuk melakukannya atau tidak. Sehingga hal ini menimbulkan masalah yang kemudian diatasi dengan dibuatnya aturan, mau tidak mau seseorang harus mengikuti aturan tersebut guna menerapkan pola hidup sehat pada masyarakat. Aturan tersebut dilakukan dengan memperlakukan syarat-syarat tertentu yang dilakukan dibawah pengawasan lembaga kesehatan dan ditinjau secara hukum. Contohnya pengguna obat-obat terlarang akan di rehabilitasi.

Di Amerika perhatian pada kesehatan dilakukan dengan kampanye pendidikan masyarakat, dengan tujuan menemukan perubahan iklim sosial agar terdorong untuk berperilaku sehat, membangun kesadaran, mengubah sikap dan memotivasi seseorang. Kampanye dilakukan dengan cara tradisional pada jamannya yaitu dengan menggunakan informasi pelayanan masyarakat pada billboard,radio dan televisi. Selain itu penggunaan media cetak seperti koran dan pamflet sebagai pesan kesehatan.

Di Indonesia, persepsi masyarakat pada jaman dulu terhadap rumah sakit telah berubah. Dulu masyarakat menganggap bahwa rumah sakt hanyalah tempat berobat pada saat kondisi kesehatan yang sangat darurat atau parah. Namun saat ini rumah sakit sudah dianggap sebagai tempat berobat sebelum terjadinya keadaan yang parah.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi atau menentukan seseorang untuk merubah perilaku ke jenjang yang lebih baik antara lain, dirinya sendiri, jaringan sosial, organisasi, komunitas, dan masyarakat. Yang pertama diri sendiri diperlukan adanya kesadaran dari pribadi seseorang untuk berubah kepada sikap yang peduli akan kesehatan. Kedua jaringan sosial, seperti lingkungan pertemanan mampu mempengaruhi seseorang untuk merubah kebiasaan yang lebih baik.

Ketiga organisasi, merupakan lingkup yang lebih besar dari sekedar jaringan sosial yang memiliki sistem dan struktur kepengurusan yang mengaturnya. Contohnya sekolah. Keempat komunitas, merupakan bagian dari masyarakat dan cakupannya lebih kecil dari masyarakat. Seperti komunitas anti asap rokok di ruang publik atau organisasi yang bekrja sama dengan pemerintah. Dan yang terakhir adalah Masyarakat, merupakan gabungan dari berbagai komunitas yang juga mempunyai aturan dan sistem yang dapat mempengaruhi seseorang maupun kelompok.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun