Mohon tunggu...
Lolita Kusuma Widyastuti
Lolita Kusuma Widyastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa tahun ketiga Program Studi Manajemen di Universitas Negeri Malang yang terlibat aktif dalam kompetisi mahasiswa, khususnya dalam bidang business plan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Disambut Baik Oleh Pelaku Seni Budaya di Malang, Berikut Perjalanan Bumantara Sebagai Start Up Digital Jebolan P2MW

14 Juli 2024   14:19 Diperbarui: 14 Juli 2024   14:50 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Foto Pribadi BumantaraTim P2MW Bumantara melanjutkan perjalanannya dalam mengembangkan start up yang bergerak di bidang teknologi dengan mencari mitra. Bumantara merupakan salah satu produk yang berhasil memperoleh pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tim ini beranggotakan 5 orang yaitu Irfan Firmansyah, Khoirun Nisa', Lolita Kusuma Widyastuti, Tamara Rulis, dan diketuai oleh Siti Rahma Amelia yang seluruhnya berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Malang.

Bumantara sendiri merupakan sebuah aplikasi digital yang saat ini telah tersedia di google play store dan digagas sebagai platform yang mewadahi pemasaran pelaku seni dan budaya. Basis dari aplikasi ini adalah marketplace dengan pasar yang tergolong nich yaitu produk-produk seni dan budaya. Bumantara memiliki 3 fitur unggulan, yang pertama adalah Insan Budaya, layaknya media sosial, melalui fitur ini pengguna Bumantara dapat bertukar pandangan atau sharing dengan berbagai pengguna lain, fitur ini juga menampilkan portofolio sebagai pertimbangan calon pembeli dalam memilih produk dari profil pelaku seni tertentu. Fitur yang kedua adalah Gema Budaya, yang menampilkan berbagai pertunjukkan tari-tarian maupun pertunjukkan seni budaya lainnya secara online. Dan fitur unggulan yang terakhir yaitu Pasyara, Pasraya sendiri menyediakan berbagai produk seni dan budaya, namun selain menyediakan produk yang berwujud, Bumantara juga menjual tiket pertunjukan maupun tiket masuk untuk aktivitas yang berkaitan dengan seni dan budaya.

Untuk menjalankan bisnisnya, Bumantara mengadopsi business model B2B dan BTC. Pada model bisnis B2B Bumantara akan bermitra dengan pelaku seni dan budaya untuk mendisplay barangnya di fitur Pasraya. Sebagai langkah awal kegiatan operasionalnya, tim Bumantara mulai melakukan kunjungan ke berbagai pelaku usaha di bidang seni dan budaya mulai dari persewaan baju adat, rumah gerabah, rumah batik, hingga sanggar-sanggar yang berlokasi di sekitar Kota Malang dan Kota Batu.

Bumantara mendapatkan berbagai respon positif dari calon mitra. Mulai dari Rumah Baju Bu Retno yang menyampaikan bahwa aplikasi ini sesuai dengan kebutuhannya sebagai pelaku seni budaya dalam mempromosikan produknya. Hingga Sanggar Jiwangga yang juga terlihat memberikan respon positifnya dengan menyampaikan bahwa aplikasi ini memiliki potensi besar dalam meningkatkan awareness kalangan muda terkait seni dan budaya,  sebagai organisasi yang tidak hanya berorientasi pada profit sanggar ini menyambut positif kehadiran Bumantara dalam hal peningkatan atensi kalangan muda terhadap seni dan budaya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun