Mohon tunggu...
Money Pilihan

Paru-paru Mini Nan Indah di Depan Rumah Ala Vertikultur

8 Desember 2018   15:44 Diperbarui: 8 Desember 2018   15:53 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Pada saat ini, tidak hanya lahan di perkotaan saja yang sudah terbatas tetapi lahan pedesaan pun sudah mulai terbatas karena pembangunan jalan dan bangunan lainnya, sehingga masyarakat di desa muali kekurangan ruang untuk kegiatan bercocok tanam bunga hias maupun sayuran. 

Teknologi dan pengetahuan yang semakin meningkat, terciptalah sistem inovasi pertanian baru yaitu menanam dengan sistem tanam ke atas yaitu sering disebut dengan sistem Vertikultur. Sistem vertikultur merupakan solusi atau jawaban bagi yang berminat dalam budidaya tanaman namun memiliki ruang atau lahan terbatas.

Oleh karena itu mahasiswa KKN Tim Dusun Gadingan Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW mengadakan kegiatan menanam tanaman hias dan sayur denga sistem vertikultur bersama dengan Ibu Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Dusun Gadingan, Desa Ngrapah, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

MENGENAL VERTIKULTUR

Dalam dunia pertanian vertikultur diartikan sebagai budidaya tanaman dengan cara bertingkat atay tersusun vertikal baik indoor maupun outdoor. 

Tujuan utama teknik vertikultur adalah memanfaatkan lahan sempit seoptimal mungkin. Bercocok tanam secara vertikultur sebenarnya tidak jauh berbeda dari bercocok tanam di kebun maupun diladang. Mungkin sekilas vertikultur terlihat sangat rumit, namun sebenarnya sangat sederhana. 

Vertikultur membuat lahan 1 meter yang biasanya hanya dapat ditanamani 5 batang tanaman menjadi mampu untuk menanam 20 batang tanaman. Dengan begitu, vertikultur menjadi alternatif bagi para penggemar tanaman hias dan sayur yang kesulitan bercocok tanam akibat keterbatasan lahan yang sempit. 

Tanaman yang digunakan untuk vertikultur tidak dapat sembarang tanaman, untuk itu terdapat beberapa ktiteria yaitu, tanaman yang berumur pendek dan berakar pendek yang disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuannya.

Konsep Teknik Vertikultur (Sumber: Dokumen Pribadi)
Konsep Teknik Vertikultur (Sumber: Dokumen Pribadi)
AYO VERTIKULTUR BERSAMA IBU PKK DUSUN GADINGAN

Sasaran dari kegiatan vertikultur yang di adakan mahasiswa KKN adalah ibu - ibu PKK dusun Gadingan, Desa Ngrapah. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi pengenalan vertikultur kepada ibu -- ibu PKK dusun Gadingan dirumah Ibu Dusun yang bernama Atik Zuliani, kegiatan sosialisasi dilakukan pada Selasa,13 November 2018 yang diikuti oleh 19 ibu -- ibu PKK. 

Progam sosialisasi vertikultur bertujuan untuk memperkenalkan kepada ibu -- ibu PKK tentang bagaimana cara menanam secara vertikultur yaitu menanam secara vertikal dilahan sempit. 

Sosialisasi progam ini juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada ibu -- ibu PKK tentang bagaimana memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang sempit untuk dijadikan vertikultur sebagai estetika di lingkunagn rumah serta juga menyelesaikan masalah sampah dilingkungan. 

Kami juga menginformasikan bahwa menanam tanaman hias secara vertikultur tidak jauh berbeda dengan menanam diladang, vertikultur juga tidak rumit untuk dipraktikan malah cenderung mudah dan sederhana. Dalam vertikultur yang kami sosialisasikan kepada ibu -- ibu PKK adalah vertikultur sederhana, dengan struktur dasar yang mudah diikuti dan ditiru serta bahan pembuatnya mudah ditemukan sehingga dapat diterapkan di pekarangan rumah -- rumah. 

Vertikultur memiliki sistem pengolahan yang minim sehingga ibu -- ibu PKK dapat melakukan perawatan tanaman dengan mudah seperti pengendalian hama, penyiraman, pengawasan dan pengolahan tanah. kami mengajak ibu -- ibu PKK untuk membuat vertikultur yang ekonomis dengan menggunakan bahan bekas domestik yaitu botol plastik, kaleng, karung beras dan bambu sekalipun. 

Bersamaan dengan kegiatan sosialisasi mengenai vertikultur, kami juga mengajak ibu -- ibu PKK untuk praktik menanam tanaman secara vertikultur dengan terlebih dahulu memberi contoh cara pembuatannya. 

Dalam kegiatan sosialisasi dan praktik vertikultur bersama ibu -- ibu PKK, kami tidak hanya memberikan informasi mengenai vertikultur dan cara pembuatannya melainkan juga cara merawat tanaman ala vertikultur. Ibu -- ibu PKK terlihat sangat semangat dan antusias dengan kegiatan vertikultur ini. 

Salah satu ibu -- ibu PKK, yaitu Ibu Atik Zuliani mengatakan bahwa beliau senang dengan adanya kegiatan Vertikultur dari mahasiswa KKN, bagi Bu Atik ini adalah pengalaman baru yang diterima ibu -- ibu PKK di Dusun Gadingan. 

"Sebenarnya saya suka nanam bunga mbak, tapi kalau ditaruh dibawah pakai pot biasa dimakan ayam, kalau dibotol dan digantung kan ayam tidak bisa makan mbak jadi vertikultur ini bagus diterapkan di Dusun Gadingan bisa menambah keindahan depan rumah dan sejuk" ungkap Bu Atik Zuliani. Pada pelaksanaannya mahasiswa KKN Tim Dusun Gadingan hanya memberikan contoh pembuatan vertikultur pada satu rumah yaitu rumah Bu Atik Zuliani. 

Harapan dari mahasiswa KKN Tim Dusun Gadingan Fakultas Pertanian dan Bisnis UKSW adalah ibu -- ibu PKK ataupun warga lain dusun Gadingan dapat mencontoh dan mempraktikan kegiatan vertikultur dirumah masing -- masing.

Sosialisasi Oleh Mahasiswa KKN Bersama Ibu PKK Tentang Vertikultur (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Sosialisasi Oleh Mahasiswa KKN Bersama Ibu PKK Tentang Vertikultur (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
photogrid-1543557335237-5c0b81a7bde57563f32aa84a.jpg
photogrid-1543557335237-5c0b81a7bde57563f32aa84a.jpg
PEMBUATAN VERTIKULTUR

Cara membuat Vertikultur yang diadakan oleh mahasiswa KKN Tim Dusun Gadingan tidaklah rumit, hanya vertikultur sederhana dengan memanfaatkan limbah domestik di Dusun Gadingan yaitu botol plastik, dengan alat dan bahan sebagai berikut botol plastik bekas ukuran 1,5 Liter, tali tambang, gunting, bambu, cat besi, kuas serta bibit tanaman. 

Cara pembuatannya sangat mudah yaitu setelah semua alat dan bahan disiapkan, botol plastik diposisikan vertikal lalu dipotong berbentuk persegi panjang diatasnya dengan lebar sekitar 5 cm, sedangkan pada bagian bawah diberi lubang kecil -- kecil yang berfungsi untuk mengeluarkan air pada saat penyiraman. 

Kemudian pada pinggir botol yaitu bagian kiri dan kanan dilubangi untuk jalannya tali tambang sebagai pengikat dan penggantung vertikultur. Diberikan jarak sektar 1 jengkal (15 cm) disetiap botolnya dengan satu rantai vertikultur berisi 3 -- 4 botol vertikal. 

Dimasukan media tanam yaitu campuran tanah, pupuk, sekam dan tanaman kecil (hias dan sayuran) didalam pot vertikultur dari botol plastik yang dibuat. Kemudian digantungkan pot vertikultur didepan pakarangan atau teras rumah.

Proses Pembuatan Vertikultur (Sumber: Dokumen Pribadi)
Proses Pembuatan Vertikultur (Sumber: Dokumen Pribadi)
Proses Pembuatan Vertikultur (Sumber: Dokumen Pribadi)
Proses Pembuatan Vertikultur (Sumber: Dokumen Pribadi)
Proses Pemasangan Vertikultur Di Rumah Percontohan (Sumber: Dokumen Pribadi)
Proses Pemasangan Vertikultur Di Rumah Percontohan (Sumber: Dokumen Pribadi)
Vertikultur yang Sudah Terpasang di Rumah Percontohan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Vertikultur yang Sudah Terpasang di Rumah Percontohan (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun