Jakarta 5 April 2023 - Beberapa hari yang lalu NATO memberikan pernyataan yang sudah di tunggu-tunggu sejak 2022 yang membuat berita gembira bagi blok barat dan berita buruk bagi blok timur. Berita tersebut adalah Finlandia yang dari tahun 1948 netral berubah ke pihak NATO ketika Federasi Rusia dan Belarusia Invasi atau yang lebih tepatnya mengeskalasi Invasi yang sudah terjadi di 2014. Ironisnya bagi pihak Rusia karena sebelum perang 2022 Rusia terlihat seperti beruang yang besar dan menakutkan dan sekarang dilihat sebagai Beruang yang saya lihat giginya rontok, masih beruang dan berbahaya tapi punya kelemahan yang krusial dan tidak bisa melindungi dan mengangsur kawan-kawanya aman. Kembali ke awal invasi 2022, Pihak Rusia sekarang diyakini oleh blok barat bukan “Memerdekakan Rakyat Ukraina dari Nazi, Fasis, terserah apa yang kamu benci” namun untuk menakutkan tetangga-tetangga Rusia seperti Finlandia untuk tidak bergabung NATO. Dan karena Finlandia dan mungkin kedepannya Swedia bergabung dan menjadi anggota NATO, Bisa dijuluki bahwa Invasi/Perang 2022 Russo-Ukrainian ini adalah kegagalan di aspek Politik. Namun tidak bisa di bilang siapa yang menang di Aspek Militer jangka panjang untuk saat ini karena ingat Rusia negaranya besar dan memiliki SDA yang banyak pula. Namun untuk Jangka pendek bisa di juluki kegagalan spektakuler karena yang awalnya ingin mencaplok Ukraina menjadi 2 sekarang Area sekitaran Peninsula Crimea yang menjadi pusat logistik Tentara Rusia dan Monumen kemenangan Politik bagi Putin menjadi zona yang saya senang bilang “Zona ketar ketir” dan di pihak Rusia sendiri pun mengerti dan mempersiapkan apa saja untuk melawan serangan balik dari pihak Ukraina. Jika Ukraina berhasil mengambil alih Peninsula Crimea, itu akan buruk bagi Putin dan mungkin saja lebih banyak negara lebih memilih dilindungi NATO daripada CSTO (NATO versi Rusia) Namun mari kita lihat sekilas kenapa mungkin Finlandia sudah dari awalnya ingin menjadi anggota NATO hanya menunggu momentumnya yang tepat
Sebelum Perang Russo-Ukraina di 2022 di tahun 2014 sendiri saat Rusia tiba-tiba mengambil alih Peninsula Crimea dari Ukraina kejadian tersebut diyakini disebabkan karena Rusia ingin mendapatkan pelabuhan yang saat musim dingin tidak akan membeku, banyak yang etnis Rusia di Crimea, SDA yang lumayan banyak di Crimea, Kemenangan politik bagi putin, dan menakut-nakuti negara tetangga untuk bergabung dengan NATO, dan karena lokasinya yang strategik. Memang banyak alasan untuk mengambil alih peninsula ini namun yang pasti sejak itu banyak yang berubah di daerah tersebut. Diawali dengan "Little Green Man" atau tentara hijau yang diyakini oleh negara barat sebagai Wagner Group secara cepat mengambil alih Crimea dan beberapa pertempuran di timur Ukraina. Tapi di laga Internasional Finlandia dan negara ke barat lainya tidak setuju dengan invasi tersebut dan bahkan sebab dari invasi di 2014 tersebut sudah ada sanksi dari blok barat, rata-rata adalh sanksi diplomatis dan ekonomi. Namun selain yang lebih penting seperti sanksi, ada juga yang saya sebut “simbolik” seperti NATO The Partnership for Peace atau PfP yang beranggotakan Finlandia, Ukraina, Swedia dan 21 negara anggota PfP.
Dari 2014 ke 2022, di tahun 2022 Finlandia merasa tidak aman dengan perbatasan 1340 km dengan Rusia akhirnya memutuskan untuk bergabung NATO dan akhirnya 1 tahun setelah permintaan akhirnya sudah resmi dan bendera Finlandia sekarang ada di markas NATO di Brussels. Tentu dari kedua belah pihak melihat ini sebagai sesuatu, dari pihak NATO. NATO akhirnya bisa berjalan ke tanah Finlandia tanpa hambatan dan Finlandia merasa lebih aman, Namun kabar buruk untuk Rusia karena mereka punya 1340 km tambahan untuk dijaga dan merasa sangat tidak aman karena kota terbesar kedua Rusia St. Petersburg sangat dekat dengan kehadiran NATO ke depan kota terbesar keduanya. Selain Politik dan Faktor Geografi yang membuat isu ini signifikan bagi Rusia nantinya Swedia jika mereka berhasil menjadi anggota NATO salah satu eksklave Rusia Kota Kaliningrad yang tidak memiliki jalan darat langsung ke daratan utama Rusia akan benar-benar pulau dikelilingi NATO dan tidak mungkin untuk dibela ketika ada konflik militer, begitu pula dengan Belarusia yang sudah menjadi mustahil untuk dibela ketika ada konflik militer dan lebih buruk lagi karena tidak ada jalan langsung ke laut dari Belarusia ke dunia ini akan menjadi salah satu kegagalan Politik yang sangat amat buruk.
Namun kalau sudah tahu apa yang akan terjadi, anda mungkin bertanya "Kenapa Rusia tidak menginvasi Finlandia saja bersamaan dengan Ukraina?". Ada beberapa alasan mengapa Rusia tidak menginvasi Finlandia saat mereka bukan anggota NATO. Salah satu alasan yang mungkin adalah karena Finlandia mempertahankan kebijakan netralitas, yang berarti bahwa mereka tidak bersekutu dengan aliansi militer mana pun, termasuk NATO. Netralitas ini mungkin telah membuat Rusia enggan mengambil tindakan agresif apa pun terhadap Finlandia. Selain itu, Finlandia memiliki sejarah keberhasilan mempertahankan wilayahnya melawan agresi Rusia, khususnya selama Perang Musim Dingin 1939-1940. Ini mungkin membuat Rusia lebih berhati-hati dalam mencoba tindakan militer apa pun terhadap Finlandia. Selain itu pula, menyerang negara berdaulat kemungkinan besar akan mengakibatkan dampak diplomatik dan ekonomi yang signifikan, yang dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi posisi Rusia di komunitas internasional. Pada akhirnya, keputusan untuk tidak menginvasi Finlandia kemungkinan besar melibatkan analisis kompleks dari berbagai faktor, termasuk pertimbangan militer, diplomatik, dan ekonomi. Dan kalau Rusia tidak dapat menginvasi Ukraina bayangkan bersamaan dengan Finlandia, Ekonomi, Populasi, Dlll akan hancur berantakan dan tentu saja negara apa yang membolehkan itu terjadi dengan Rakyatnya.
tapi cukup dengan respon Politik bagaimana reaksi media-media terkemuka terhadap Berita ini?
Di media Massa saya akan melihat website Media massa Mainstream dan Reaksi-Reaksi dari website tersebut rata-rata mendukung pihak Finlandia dan juga menceritakan tentang bagaimana tentara NATO dan Finlandia sekarang sudah di pertahanan NATO dan tidak terlalu kaget karena sudah menunggu saat-saat ini tiba. Dan saya melihat juga dari Pihak Rusia secara singkat di Website-Website berita Rusia langsung di bahasa Rusia. Dilihat sekilas dan sedikit bantuan dari Google Translate karena saya tidak terlalu bisa bahasa Rusia, saya bisa melihat bahwa tidak terlalu banyak reaksi menariknya tapi rata-rata hanyalah artikel pendek tentang Reaksi Perdana menteri atau Langsung dari website pemerintah dan itu pula juga kalimatnya pendek seperti ingin menjaga kata supaya tidak sengaja mengatakan sesuatu yang buruk tentang keadaan tersebut. Di luar artikel dan di website Media massa Rusia saya hanya menemukan 3 atau 5 artikel tentang hal yang signifikan bagi keamanan Rusia dan sisanya hanyalah tentang Putin melakukan sesuatu atau berita tentang bagaimana ekonomi Rusia bisa naik meskipun sanksi.
Dari Hal-Hal politik yang membosankan bagaimana jika kita melihat dari sisi Penduduk biasa seperti kita yang senang mengomentari Dunia absurd per politikan? Dilihat di Reddit dulu karena ini sangat menarik. Di “R/NonCredibleDefense” atau R/NCD, Mereka merayakan karena NATO bertambah anggotanya yang krusial untuk mencegah atau mengeskalasi konflik kedepan, karena grup tersebut memiliki personalitas humor ironis atau kata slang kasarnya “Shitpost”. Saya sendiri sudah mengetahui forum itu sejak lama jadi saya sudah familiar dengan grup mereka dan mereka juga terlalu terobsesi dengan pesawat jet tempur Lockheed-Martin “F-35” yang… menjadi sedikit masalah.... tapi ketika mereka (forum ini) serius jika ada sesuatu besar seperti ini. Dan banyak juga lelucon tentang Rusia yang awalnya ingin menakutkan NATO justru menakutkan Rusia di postingan lama. Di Twitter karena saya biasa menggunakan Twitter di daerah Eropa dan Amerika saya melihat seperti “Cyber war” yang satu yang mensupport Ukraina bergembira dan yang satu yang mendukung Rusia melihat ini sebagai “Grand Plan” Putin. Namun yang paling menarik di Twitter adalah banyaknya misinformasi jadi Kawan-Kawan yang membaca saat ini harus hati-hati dengan apa yang dibaca apalagi di Twitter. Sementara itu di grup-grup private di aplikasi “Discord”, karena itu hampir tidak bisa ditebak bagaimana reaksi grup lain yang lain karena cara aplikasinya bekerja. Di satu grup saja Saya menjadi anggota, rata-rata orang yang lain dan di anggota grup tersebut tidak membicarakan tentang isu ini karena yang punya grup tertentu ini ternyata pro-putin dan melihat postingan yang saya duga adalah Propaganda. Ada pun yang berani menjelekan putin di chat grup ini langsung dihapus dan hilang, Selain dari grup-grup tertentu saya juga melihat di grup chat yang punya kebebasan ngomong terbelah menjadi dua layaknya di Twitter.
Omongan Kecil:
Menurut saya berita ini signifikan dan juga insignifikan ke Perang yang terjadi di Eropa timur sekarang walaupun sudah diduga akan mendatang. Bagaimanapun juga Perang ini sudah membunuh 120.000 Tentara DARI RUSIA SAJA, belum yang dari penduduk yang tidak sengaja terbunuh dan sekitaran jumlah yang sama dari pihak Ukraina. Ingat ini Eropa, yang orang-orang bilang sangat damai karena perang terakhir adalah di pecahan Yugoslavia 30 tahun yang lalu dan Ratusan ribu sudah meninggal, pihak manapun yang anda pilih kita penduduk biasa hanya bisa melihat ratusan ribu meninggal di perang yang mungkin saja permulaan dari perang-perang di masa depan. Karena ini adalah masalah Geopolitik yang sangat rumit jadi saya biarkan pemimpin Dunia yang memilih kebijakan nya dan semoga saja itu tidak membuat perang ini memburuk. Untuk sekarang, menurut saya hidup saja seperti biasa dan Hope for the best for both Ukrainian and Russian perhaps also the world.