Pertumbuhan jumlah uang beredar adalah aspek penting dari makroekonomi. Hal ini karena jumlah uang beredar mempengaruhi banyak aspek perekonomian, seperti tingkat inflasi, suku bunga, dan kondisi makroekonomi. Biasanya, menjelang hari raya Idul Fitri, jumlah uang beredar meningkat karena meningkatnya pinjam-meminjam uang oleh konsumen, yang dapat berdampak mendasar pada  kebutuhan investasi dan konsumsi sektor-sektor perekonomian.
Kota Palangka Raya akan mengalami peningkatan jumlah uang yang beredar menjelang Idul Fitri, yang dapat berdampak besar pada perekonomian lokal, termasuk  sektor pariwisata, ritel, dan jasa. Hal ini karena Idul Fitri merupakan waktu yang penting bagi perekonomian lokal, dan banyak konsumen yang membeli barang dan jasa untuk merayakan hari raya tersebut. Oleh karena itu, peningkatan jumlah uang beredar mendekati periode tersebut dapat mempengaruhi tren makroekonomi di Kota Palangka Raya, termasuk tingkat pertumbuhan ekonomi.
Meningkatnya peredaran uang di Kota Palangka Raya membawa berbagai dampak terhadap perekonomian masyarakat setempat. Beberapa dampak yang terjadi tercantum di bawah ini.
- Meningkatnya inflasi, peningkatan jumlah uang beredar dapat mengakibatkan inflasi yakni kenaikan harga barang dan jasa. Inflasi yang tinggi dapat merugikan masyarakat karena menurunkan daya belinya. Namun, dalam jangka pendek, Â inflasi yang lebih tinggi dapat meningkatkan permintaan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
- Dampak terhadap sektor pertanian: Di Kota Palangka Raya yang memiliki sektor pertanian yang kuat, peningkatan total uang beredar dapat menjangkau nilai produk pertanian. Ketika jumlah uang beredar meningkat, harga produk pertanian  juga dapat meningkat, sehingga berpotensi menguntungkan petani. Namun jika terlalu tinggi juga dapat menyulitkan petani dalam mengelola keuangannya.
- Dampak terhadap sektor pariwisata: Peningkatan jumlah uang beredar dapat mempercepat permintaan terhadap jasa pariwisata seperti akomodasi, transportasi, dan gastronomi. Hal ini dapat mendorong pertumbuhan sektor pariwisata yang merupakan sumber pendapatan penting untuk wilayah kota dan kabupaten yang ada di Indonesia, termasuk Kota Palangka Raya.
Secara keseluruhan, dampak peningkatan jumlah uang beredar terhadap perekonomian daerah Kota Palangka Raya bervariasi, baik positif baik positif maupun negatif. Pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya harus mempertimbangkan dampak-dampak ini ketika merancang kebijakan ekonomi.
Untuk mengatasi dampak peningkatan jumlah uang beredar terhadap perekonomian daerah Kota Palangka Raya, pemerintah dapat menggunakan berbagai cara berikut ini:
- Dukungan kepada UMKM: Pemerintah dapat memberikan kemudahan akses terhadap permodalan utang, seperti akses Biaya. lebih rendah. Hal ini akan membantu UMKM memperluas produksi dan menyerap lebih banyak tenaga kerja sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
- Meningkatkan akses terhadap pasar modern: Mengingat keberadaan berbagai minimarket dan hypermarket yang menjadi kendala bagi UMKM, pemerintah dapat mengambil langkah untuk memfasilitasi akses UMKM terhadap pasar modern. Hal ini dapat dicapai melalui program yang dirancang untuk membantu UMKM memasuki pasar modern.
- Pengembangan sektor pariwisata Mengingat Kota Palangka Raya mempunyai potensi sebagai daerah tujuan wisata, maka pemerintah dapat berinvestasi lebih banyak dalam pengembangan sektor ini. Hal ini mencakup pembangunan fasilitas pariwisata, kegiatan promosi, dan peningkatan kualitas pelayanan, yang tentunya akan menarik lebih banyak wisatawan dan meningkatkan pendapatan UMKM yang terkait dengan sektor ini.
Dengan cara ini, pemerintah akan membantu mengatasi dampak peningkatan jumlah uang beredar terhadap perekonomian lokal Kota Palangka Raya sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H