Mohon tunggu...
loker wahyu
loker wahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peduli Nasib Duafa, Mahasiswa KKN UM Gelar Bakti Sosial

13 Juni 2018   18:25 Diperbarui: 13 Juni 2018   21:36 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sudah menjadi rutinan, kampus universitas negeri Malang menggenjot mahasiswa untuk terbiasa hidup bermasyarakat. Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), program dalam naungan LP2M UM ini diharapkan mahasiswa dapat menghayati salah satu poin dari Tri Darma Perguruan Tinggi yakni pengabdian masyarakat. 

Total lebih dari 2000 mahasiswa pendaftar KKN dibagi menjadi beberapa kelompok. Salah satunya kelompok yang berfokus di desa Kucur Kecamatan Dau Kabupaten Malang.

Tepat pada hari ini, mahasiswa KKN terhitung sukses menyelenggarakan sebuah program kerja bhakti sosial yang sasarannya adalah para dhuafa', orang-orang yang membutuhkan. Total ada 10 keluarga penerima bantuan Bhakti sosial. Terdiri dari delapan keluarga janda dan dua keluarga yang kekurangan yang bukan janda. "Bhakti Sosial adalah istilah yang tidak asing dalam sebuah lembaga. 

Begitupun lembaga kampus, kami mahasiswa, ketika melakukan sebuah program atau agenda juga biasa memakai istilah ini. Bersyukur, kegiatan kami mendapat respon yang bagus dari dosen pembimbing, pemerintah desa dan masyarakat." 

Kata Alfan, selaku penanggungjawab program. Menurutnya, untuk mengumpulkan dana, panitia memutuskan untuk melakukan galang donasi. "Kami mengumpulkan donasi berupa uang dan barang bekas, yang nantinya hasil dari penjualan seluruhnya akan digunakan untuk menyantuni sasaran program kerja. Alhamdulillah, dana yang terkumpul sangat cukup* ungkapnya.

Sore hari waktu yang mereka gunakan untuk menyalurkan donasi kerumahnya warga yang membutuhkan. Tentunya, mereka bukan sembarangan. Sebelumnya sudah ada koordinasi dengan pemerintah desa dan kepala dusun setempat. 

Sehingga mengenai dhuafa, data yang diperoleh sangat akurat dengan kondisi yang sebenarnya.  "Ada nenek janda yang ditinggal minggat anaknya, sehingga ketika beliau(nenek) menceritakan kisahnya, mata beliau berkaca-kaca hendak menangis. Ada ibu janda yang tinggal sendiri dengan kondisi sangat kekurangan dan rumahnya hanya terbuat dari tiang cor semen berdinding plafon. Terlihat di dalam tidak ada fasilitas seperti kursi tamu dan televisi" ungkap Akyun, salah seorang panitia.

"Total dana yang terkumpul adalah sebesar Rp 2.392.000,00 dengan klasifikasi Rp 900.000,00 dari sumbangan uang dan Rp 1.492.000,00 dari hasil jual barang bekas. Dan semuanya harus habis untuk bantuan saja" ungkap Alfan.

"Dengan begitu, mahasiswa dapat merasakan sendiri, bagaimana hidup selama 45 hari di tengah-tengah masyarakat. Dalam waktu sekian hari kami harus menjadi fasilitator dari tujuh program. Tentu kami sangat berhati-hati dalam menentukan program apa, apakah sesuai kebutuhan masyarakat dan sebagainya. Tentunya kami tak boleh leha-leha, harus gerak cepat." Ungkap Nashirul, Koordinator Desa KKN Desa Kucur.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun