Mahasiswa KPM (kuliah Pengabdian Masyarakat) Desa Mekarjaya terus berkomitmen dalam pendampingan aktivitas para petani di desa Mekarjaya, dengan dominasi masyarakatnya yang memiliki kesibukan sebagai petani maka kami sebagai mahasiswa turut andil dalam sebuah aktivitas tersebut.
Dalam beberapa moment kami menanyakan kepada masyarakat tani tersebut dengan konteks sebuah problematik yang sering terjadi, hal ini menjadikan masyarakat tani tersebut memiliki antusiasme dalam menanggapi pertanyaan kami, yang mana para masyarakat petani selalu di hadapkan dengan permasalahan hama tikus di ladang, pupuk dan juga bibit.
Hal demikian menjadikan sebuah landasan kami sebagai mahasiswa untuk menciptakan sebuah gebrakan baru di desa Mekarjaya dengan langkah melaksanakan beberapa audiensi kepada dinas yang bersangkutan, salah satunya adalah DISPANGTAN (Dinas ketahanan pangan dan pertanian) dan juga yang hari ini kita kunjungi pada hari Senin 3 February 2025 adalah BPP (Balai penyuluhan pertanian), yang mana hal tersebut kami lakukan agar dinas dinas terkait bisa mengetahui dan ikut serta dalam penyelesaian sebuah permasalahan yang terjadi di kalangan masyarakat petani desa Mekarjaya.
Hal ini kami lakukan dengan penuh kesadaran sosial bahwa peran petani sangatlah penting dalam sebuah kemajuan dan kelestarian negara ini.
Petani memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga ketahanan pangan di Indonesia. Sebagai penghasil bahan pangan utama, petani di berbagai daerah terus berupaya meningkatkan produksi pertanian demi memenuhi kebutuhan konsumsi domestik maupun ekspor. Namun, tantangan yang dihadapi oleh petani tidaklah mudah, mulai dari perubahan iklim, keterbatasan akses teknologi, hingga masalah harga jual yang fluktuatif.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, dalam sambutannya di acara Hari Pangan Sedunia, mengatakan bahwa petani adalah garda terdepan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. "Tanpa peran petani, kita tidak akan bisa mencapainya. Oleh karena itu, kita perlu memberikan dukungan yang lebih besar untuk meningkatkan kesejahteraan mereka," ujarnya.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian menyumbang sekitar 13 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yang menunjukkan betapa pentingnya sektor ini bagi perekonomian negara. Petani tidak hanya memproduksi pangan, tetapi juga menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, yang memberikan dampak positif pada pengurangan kemiskinan di daerah pedesaan.
Namun, meskipun kontribusinya besar, petani masih menghadapi berbagai kendala, seperti kurangnya akses terhadap fasilitas pendanaan, pelatihan, dan teknologi pertanian modern. Untuk itu, berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga swadaya masyarakat, berupaya memperkenalkan inovasi baru dalam sektor pertanian, seperti pertanian organik dan penggunaan alat-alat pertanian berbasis teknologi.
