Kelompok Mahasiswa KPM (Kuliah Pengabdian Masyarakat) Desa Mekarjaya telah melaksanakan program kerja yang memiliki output yaitu memberikan sebuah pengetahuan kepada murid sekolah SMKN KIARAPEDES dengan harapan bisa memberikan sebuah pondasi kepada remaja sekolah agar terhindar dari segala bentuk tindakan yang bersifat negatif (Jum'at, 24/01/2025).
Pelecehan seksual di tingkat sekolah merupakan masalah serius yang melibatkan tindakan atau perilaku yang tidak diinginkan secara seksual, baik itu fisik, verbal, atau non-verbal, yang dilakukan terhadap siswa atau di antara siswa. Ini bisa terjadi di ruang kelas, di lingkungan sekolah, atau bahkan secara online. Pelecehan seksual di sekolah dapat mencakup berbagai tindakan, seperti sentuhan tidak pantas, komentar seksual, atau perundungan berbasis gender.
Dampak dari pelecehan seksual ini sangat merusak, karena bisa menyebabkan trauma emosional, penurunan rasa percaya diri, serta dampak psikologis jangka panjang pada korban. Oleh karena itu, sangat penting bagi pihak sekolah, orang tua, dan masyarakat untuk mengambil langkah-langkah preventif dan memastikan ada sistem pelaporan yang aman dan responsif.
Penting untuk memahami bahwa pelecehan seksual di lingkungan sekolah bukan hanya merusak mental dan emosional korban, tetapi juga dapat menciptakan suasana yang tidak aman dan merusak integritas pendidikan. Dalam menghadapi masalah ini, langkah-langkah pencegahan sangat diperlukan, seperti pendidikan tentang batasan-batasan personal, pelatihan bagi pendidik dan staf sekolah, serta penyediaan saluran bagi korban untuk melaporkan kejadian tanpa takut adanya pembalasan.
Untuk mengatasi pelecehan seksual di sekolah, beberapa upaya yang bisa dilakukan antara lain:
1. Menyusun kebijakan yang jelas: Sekolah harus memiliki kebijakan yang jelas terkait pelecehan seksual, serta prosedur yang mudah diakses untuk melaporkan kasus-kasus tersebut.
2. Edukasi tentang kesetaraan gender dan penghormatan: Memberikan pemahaman kepada siswa dan staf mengenai pentingnya menghormati batasan pribadi orang lain dan kesetaraan gender dapat membantu mengurangi kasus pelecehan.
3. Pelatihan bagi guru dan staf: Guru dan staf perlu dilatih untuk mengenali tanda-tanda pelecehan seksual serta bagaimana menangani laporan dari siswa dengan tepat dan bijaksana.
4. Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung: Sekolah perlu menyediakan ruang yang aman bagi korban untuk berbicara tanpa takut dihakimi atau diberi sanksi.