Mohon tunggu...
Lokawarta STAI Muttaqien
Lokawarta STAI Muttaqien Mohon Tunggu... Mahasiswa - Lembaga Pers Mahasiswa

Lembaga Pers Mahasiswa atau biasa disebut LPM, merupakan organisasi kemahasiswaan yang bergerak di bidang jurnalistik. Adapun nama dari LPM ini yaitu Lokawarta dan bermarkas di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) DR. KH. EZ. Muttaqien, Purwakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengapa Banyak Pasangan Muslim Menikah pada Bulan-bulan Tertentu?

9 Juli 2023   16:49 Diperbarui: 9 Juli 2023   17:23 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Dalam agama Islam, pernikahan dianggap sebagai institusi yang suci dan penting. Hal ini merupakan ikatan resmi antara seorang pria dan seorang wanita dengan tujuan membentuk keluarga yang harmonis berdasarkan cinta, kasih sayang, dan saling pengertian. Pernikahan dalam Islam memiliki aturan dan prinsip yang jelas, yang memberikan landasan bagi pasangan untuk memulai kehidupan bersama yang bahagia.

Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT menyatakan, "Dan di antara tanda-tanda kebesaran-Nya ialah Dia menciptakan untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang" (QS. Ar-Rum: 21).

Dengan demikian, pasangan muslim diharapkan dapat saling mendukung, melengkapi, dan membina hubungan yang langgeng dengan mengikuti ajaran agama dan prinsip-nilai yang luhur. Lantas yang menjadi pertanyaan, mengapa banyak sekali pasangan muslim yang menikah pada bulan-bulan tertentu saja?

Kalimat bulan-bulan tertentu bukan berarti hanya pada bulan itu saja, akan tetapi kebanyakan pasangan muslim memilih untuk menikah pada bulan-bulan yang didasarkan pada perhitungan kalender Qomariyah (Bulan) untuk melaksanakan pernikahan.Kalender Qomariyah, juga dikenal sebagai kalender bulan atau kalender Hijriyah, adalah sistem penanggalan yang digunakan dalam agama Islam. 

Berbeda dengan kalender Gregorian (Masehi) yang digunakan secara luas di dunia, kalender Qomariyah berdasarkan pada peredaran bulan. Kalender Hijriyah, juga dikenal sebagai kalender Islam, dimulai pada tahun 622 Masehi (Miladiyah) berdasarkan peristiwa Hijrah, yaitu saat Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya pindah dari Mekah ke Madinah.

Akan tetapi, dalam Islam itu sendiri tidak mengenal bulan baik atau tidak baik dalam urusan pernikahan, yang paling baik adalah melaksanakan pernikahan dengan secepatnya dan dengan mengharapkan berkah serta ridha dari Allah SWT agar menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah. Akan tetapi banyak dari mereka yang beranggapan bahwa menikah pada bulan-bulan tertentu khususnya pada bulan Dzulhijjah dengan niat mengharapkan yang baik, salah satunya didasarkan pada dalil dibawah ini.

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kalian menganiaya diri kalian dalam bulan yang empat itu dan perangilah kaum musyrik itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kalian semuanya; dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa." (Qs At taubah: 36)

"Allah mengkhususkan 4 bulan, maka Allah menjadikannya haram dan mengagungkan kemulyaan-kemulyaannya, menjadikan dosa yang dilakukan pada bulan tersebut lebih besar dan begitu pula halnya dengan amal sholeh dan pahalanya." (Tafsir al Qur'an al 'Azhim oleh Ibnu Katsir).


Maka dengan begitu, wajar jika kita kerap kali mendapati berbagai pasangan muslim yang memilih menikah pada bulan-bulan tertentu dalam kalender Islam saja. Tapi yang jelas, bahwa pernikahan bukan hanya dilakukan di bulan-bulan "langganan" banyak orang menikah saja, tetapi juga bisa dilakukan di selain bulan tersebut.

Selain daripada itu, tulisan ini dipersembahkan kepada para pasangan yang menikah pada bulan ini yaitu pasangan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun