Harta Jokowi naik cukup besar dibanding tahun sebelumnya. Mungkin saja ada sebagian pihak yang cenderung sinis.
Harta seorang presiden memang cukup menarik perhatian, siapapun presidennya. Bukan sesuatu yang mengejutkan sebenarnya.
Jika harta Jokowi naik tahun ini pun wajar saja jika menarik perhatian publik.
Puluhan tahun silam ketika Soeharto mengatakan tidak sepeser pun uangnya ada di bank luar negeri banyak rakyat Indonesia dari Sabang sampai Merauke tidak percaya dengan pernyataan atau omongan penguasa Orde Baru itu.
Rezim Soeharto atau Orde Baru memang penuh dengan korupsi, kolusi dan nepotisme atau biasa disebut KKN.
Banyak pejabat yang pangkat atau jabatannya boleh dibilang rendah tapi memiliki harta yang berlimpah ruah, apalagi yang pangkat atau jabatannya tinggi. Luar biasa kaya tapi dari hasil yang tidak jujur, misalnya korupsi.
Rakyat Indonesia yang umumnya miskin pun semakin menderita saja akibat ulah para pejabat tadi dan korupsi itu masih saja ada di era Jokowi bahkan semakin merajalela meski era Soeharto sudah tumbang puluhan tahun silam.
Entah kapan korupsi di negeri ini bisa diberantas, setidak-tidaknya berkurang banyak. Rezim berganti rezim tapi korupsi tetap ada dan semakin parah saja.
Tak heran apabila harta kekayaan pejabat meningkat, meski pejabat rendahan.
Menurut berita di sini, harta Jokowi naik dibanding tahun 2022 lalu yang hanya berjumlah Rp 71.471.446.189, sedangkan tahun ini Rp 82, 3 miliar, artinya ada penambahan lebih dari Rp 10 miliar.