Surya Paloh curhat terkait hubungannya dengan Jokowi yang tidak baik dan hal ini sudah berlangsung cukup lama.
Awalnya dimulai ketika Surya Paloh dan NasDem secara resmi menunjuk mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai capres NasDem.
Sebenarnya tak perlu Jokowi kesal kepada Surya Paloh dan NasDem, sebab hak setiap parpol untuk mengangkat siapapun menjadi capresnya karena Indonesia adalah negara demokrasi.
Bukan hanya satu kali saja Surya Paloh curhat tentang hubungannya dengan Jokowi yang sudah tidak harmonis lagi.
Entah mengapa NasDem masih saja berusaha ingin membuktikan bahwa dirinya loyal padahal sudah tidak dianggap lagi sebagai parpol pendukung Jokowi atau pemerintah.
Jika NasDem berharap Jokowi mengatakan secara terus terang tidak membutuhkan lagi parpol tersebut maka kecil kemungkinannya akan terjadi, sebab jika hal itu dilakukan oleh Jokowi, NasDem bisa melakukan manuver politik yang menarik simpati publik.
Playing victim, seolah-olah parpol yang sudah teraniaya meski selama ini selalu setia mendukung Jokowi.
Kali ini Surya Paloh curhat bahwa hubungannya dengan Jokowi sudah berada di titik terendah dan berharap tidak minus, sebab kalau sudah minus sulit akan naik lagi. Prihatin.
Ketua Umum Partai NasDem itu pun mengakui hubungannya dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sedang tidak baik-baik saja saat ini.
Rasanya tak mungkin politikus senior seperti Surya Paloh tidak tahu tentang adagium politik yang mengatakan tidak ada kawan dan lawan yang abadi. Kepentingan yang lebih utama.