Mohon tunggu...
kkn.darsono2023
kkn.darsono2023 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kelompok KKN

Kelompok 163 KKN Kolaboratif#2 Jawa Timur Desa Darsono, Jember

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Nugget dari Daun Kelor oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif 163 dan Mahasiswa MIG Polije di Desa Darsono

9 Agustus 2023   23:11 Diperbarui: 9 Agustus 2023   23:14 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

*Jember, 25 Juli 2023* - Desa Darsono, yang terletak di kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, tepatnya di Balai Desa menjadi tempat kegiatan penyuluhan dan juga demonstrasi memasak. 

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaboratif Kelompok 163 menggandeng Mahasiswa Magang Intervensi Gizi Politeknik Negeri Jember mencoba menghadirkan kompetisi memasak inovatif yang bertujuan selain untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat setempat mengenai hidangan sehat dan berizi yang ekonomis namun juga sebagai media untuk mempererat hubungan antara mahasiswa dengan masyarakat setempat.

Sebelum diadakannya agenda demonstrasi memasak, terlebih dahulu diadakan Penyuluhan terkait stunting oleh Mahasiswa KKN Kolaboratif dan juga Mahasiswa MIG Polije, hal ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarkat, terutama para Ibu bahwasannya apa yang dihidangkan di meja makan itu dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembang seorang anak. 

Kemudian, acara dilanjutkan dengan demonstrasi memasak dengan menu "Getalor," paduan kreatif antara "nugget" dan "daun kelor," inovasi ini tidak hanya mempromosikan pola makan sehat, tetapi juga menampilkan potensi bahan lokal yang tersedia, yakni daun kelor yang lumrah ditemui di setiap pekarangan rumah warga Desa Darsono.

Tujuan diadakannya kegiatan ini adalah karena Para Mahasiswa ini ingin mengubah daun kelor yang biasanya digunakan untuk sayuran sederhana menjadi sesuatu yang luar biasa dan lezat. Kompetisi ini juga menjadi platform untuk memperkenalkan konsep Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kepada masyarakat lokal, sambil memberikan keterampilan memasak berharga dan menawarkan pilihan nutrisi tambahan untuk balita.

Nugget Getalor dibuat dengan menggunakan campuran tepung terigu, tepung kanji, daging ayam, daun kelor, tepung roti, dan bumbu penyedap. Campuran ini dikukus selama 30-45 menit, kemudian dipotong menjadi bentuk nugget sebelum digoreng hingga matang.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Lebih dari sekadar nilai nutrisinya, Getalor lahir sebagai solusi kreatif terhadap masalah klasik anak-anak yang enggan mengonsumsi sayuran. Dengan menggabungkan berbagai jenis sayuran dalam resep nugget, diharapkan inovasi ini dapat menjadi camilan yang kaya nutrisi ini lebih menarik bagi selera anak-anak. "Kami ingin memberikan solusi bagi ibu-ibu dengan anak-anak yang sulit makan sayuran. Nugget Getalor bisa dinikmati sebagai camilan sehari-hari dan mudah dibawa ke mana-mana," itulah salah satu harapan sekaligus motivasi yang mengilhami Para Mahasiswa ini untuk bersinergi membuat kegiatan tersebut.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Di dunia di mana pendekatan inovatif terhadap nutrisi semakin penting, kompetisi Getalor tidak hanya merayakan potensi bahan lokal, tetapi juga mendorong pergeseran menuju kebiasaan makan yang lebih sehat di kalangan masyarakat. Acara ini memamerkan kekuatan kerjasama antara lembaga pendidikan dan komunitas lokal, membuktikan bahwa gagasan kecil dapat membawa dampak besar. (RFR)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun