Mohon tunggu...
Bunaiya Bae
Bunaiya Bae Mohon Tunggu... -

Saat ini tinggal di Bengkulu dan bekerja di bidang pengembangan jaringan dan Informasi, sepertinya sih bukan keahlian saya disni. Keseharian memfokus diri pada pengembangan media, pengelolaan project dan database di tempat saya bekerja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Partona, Punguan Aritonang Di Bengkulu

15 November 2012   00:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:21 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dari catatan G. Aritonang

Kira-kira pada tahun 1960 an untuk pertama kalinya sebuah keluarga Aritonang masuk dan tinggal menetap di Bengkulu (pada waktu itu namanya Bengkulen atau Bangkahulu) yaitu Kel. T. Aritonang/br.Lumbantobing yang berprofesi sebagai Polisi. Pada saat itu secara umum komunitas orang batak masih segelintir bahkan boleh dihitung dengan jari. Seiring dengan perjalanan waktu, pomparan Toga Aritonangpun semakin bertambah, baik yang berprofesi pedagang, swasta, polisi maupun Pegawai Negeri.

Mereka sering berkumpul disela-sela kesibukannya masing-masing, baik karena untuk suatu urusan tertentu ataupun karena kerinduan sesama orang batak terlebih kerinduan akan sesama pomparan Toga Aritonang. Pertemuan itu bukan dalam bentuk kumpulan (punguan) dan kondisi ini berlangsung cukup lama yaitu sampai dengan tahun 1985.

Kemudian kira-kira pada tahun 1986, dibentuklah Punguan Toga Aritonang, Boru, Bere dan Ibebere (Waktu itu belum PARTONA), dengan kepengurusan Ketua M. Aritonang/br.Sihombing, Wakil Ketua J.Rajagukguk/br.Sitohang bendahara Ny.Nababan br.Aritonang dengan jumlah anggota kurang lebih 12 keluarga. Kumpulan ini berpedoman kepada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga, dengan masa kepengurusan selama 4 tahun. Pertemuan arisan sekali sebulan mulai dijadualkan dan  diawali dengan kebaktian.

Dari waktu ke waktu, frekwensi penyelenggaraan adatpun semakin berkembang, baik dalam kategori “adat kecil” maupun “adat besar”, baik dalam lingkup internal kumpulan maupun diluar kumpulan.  Pada tahun 1988 diadakan adat pamuliboru yang pertama yaitu  Kel.P.Sidabutar/br. Aritonang (parhata: M.Aritonang/br.Sihombing). Pada tahun 1994 kumpulan ini telah menyelenggarakan adat pangoli anak yang pertama yaitu Kel.Boston Aritonang/br.Lumbantobing anak pertama dari Kel.T.Aritonang/br.Lumbantobing (Parhata: Drs.Simaremare/br.Sitompul).

Pada periode kedua yaitu pada tahun 1990 susunan pengurus masih tetap, kemudian pada tahun 1992 ketua punguan pindah tugas ke Kabupaten Bengkulu Selatan dan posisi ketua  sementara diganti oleh wakil ketua sampai dengan tahun 1994. Sampai tahun 1994 volume penyelenggaraan adat semakin berkembang dan banyak  diwarnai oleh perbedaan-perbedaan pendapat oleh karena perbedaan latar belakang (bonapasogit) pelaku adat itu sendiri. Selain adat, kumpulan ini juga menyelenggarakan Perayaan Natal (dirumah) serta Pesta Bona Taon setiap tahunnya.

Pada Tahun 1994 kepengurusanpun berganti yaitu Ketua Ir.JH.Rajagukguk/br.Simanjuntak, Wakil Ketua Drs.Lb.Aritonang/br.Harahap dan bendahara adalah mendiang Ny.Sinambela br Aritonang dan pada tahun 1996 bendahara diganti oleh St.K.Lumbantungkup(+)/br.Aritonang. Pada periode 1998 kepengurusan masih tetap sampai dengan tahun 2003.

Kemudian pada tahun 2003 pada acara bona taon dirumah kel.K.Siregar/br.Aritonang,  kepengurusan dilanjutkan dengan Ketua St.G.Aritonang/br.Purba; wakil ketua J.Rajagukguk/br.Pardede; Sekretaris M.Padang/br.Rajagukguk; Bendahara Ny.K.Siregar br.Aritonang. Substansi Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga terus diperbaharui seiring dengan perkembangan kebutuhan kumpulan. Mulai tahun 2003, masa kepengurusan dipersingkat menjadi 2 tahun dan pesta natal diselenggarakan 2 tahun sekali, demikian juga dengan pesta bona taon. Jalinan silaturahmi dengan toga aritonang yang berada di kabupatenpun mulai dijalin. Jumlah anggota kumpulan terus bertambah walaupun sebahagian besar masih “sekedar ikut” . Kepengurusan tahun 2003 boleh dikatakan tonggak peralihan generasi dari generasi tua kepada generasi muda. Situasi keanggotaan kumpulan juga didominasi keluarga-keluarga muda.

Berbagai masalah kumpulan semakin berkembang, baik karena tuntutan kebutuhan kumpulan maupun dalam rangka peningkatan kualitas hubungan personal/keluarga. Situasi yang menguntungkan adalah bahwa diantara jumlah anggota kumpulan yang berprofesi sebagai pegawai negeri (dalam arti pemanfaatan waktu) relatif banyak. Pada Tahun 2005 susunan kepengurusan masih tetap dan pada tahun 2006 untuk pertama sekali perayaan natal dilaksanakan di gereja HKBP Lingkar barat. Kemudian pada tahun 2007 pada pesta bona taon di Sopo godang HKBP Lingkar Barat (pertama sekali di luar rumah) susunan pengurus diganti dengan Ketua St.J.Aritonang/br.Sinaga; wakil ketua S.Simaremare/br.Marbun; Sekretaris M.Padang/br.Rajagukguk; Bendahara Ny.Hutagaol br.Aritonang, namun pada tahun 2008 Wakil Ketua tidak lagi aktif. Kemudian pada tahun 2009 Susunan pengurus masih tetap kecuali wakil ketua diganti dengan R.Rajagukguk/br.Purba. Pada periode ini volume penyelenggaraan adat terus meningkat sementara tuntutan kebutuhan alih generasi untuk memimpin paradatan terus bergulir.

Sampai dengan tahun 2006 pelaku adat beralih dari generasi tua kepada generasi muda. Berbagai variasi penyelenggaraan adat muncul dan respon kumpulan sangat lambat.  Aktifitas kumpulan dari waktu ke waktu semakin dinamis dan pada saat itu muncul gagasan memberi nama PARTONA untuk Punguan Toga Aritonang, Boru, Bere dan Iebere. Pada tahun 2009 susunan kepengurusan masih tetap berlanjut hingga pada tahun 2011 dilanjutkan dengan kepengurusan yang baru yaitu Ketua M. Aritonang/br.Panjaitan; Wakil ketua R.Rajagukguk/br.Purba; Sekretaris M.Padang/br.Rajagukguk dan bendahara Ny.Sirait br.Siringoringo hingga saat ini (2012)

Penulis : G. Aritonang http://www.punguanaritonang.org/history/sejarah-partona-kota-bengkulu/

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun