Mohon tunggu...
LoeLoeK FreaK
LoeLoeK FreaK Mohon Tunggu... -

Sedang menempuh study S1 pada salah satu Perguruan Tinggi di Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagai Petir di Tengah Malam

13 April 2011   12:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:50 182
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku adalah seorang gadis kecil yang sedang menempuh S1 di salah satu universitas yang ada di Jogjakarta, panggil saja aku dengan nama panggilan Rere (nama samaran).Keakraban itu berawal dari chatting via facebook walaupun sebelumnya memang aku sudah mengenalnya , sebut saja dia Reza ( nama samaran).

Ada sebuah kontrakan yang dihuni orang jawa timuran disebelah kontrakan yang ditempati ku tempati bersama teman-temannku, aku sendiri lupa-lupa ingat bagaimana awalnya bisa mengenal Reza, tapi sepertinya aku mengenal Reza di kontrakan sebelah karena Reza anak jawa timur juga yang sering main ke kontrakan sebelah. Gak terlalu terlihat jelas dalam ingatanku bagaimana aku bisa mengenal Reza. Seingatkupun tak ada acara perkenalan formal dengan dia, hanya sebatas aku tahu dia karena sering melihatnya main di kontrakan anak2 jawa timur dan lama kelamaan kenal begitu saja. Awalnyapun aku tak terlalu akrab dengan dia, hanya saling tegur sapa saja, karena untuk sampai ke kontrakan anak-anak jawa timur, reza harus lewat depan kontrakanku terlebih dahulu.yach hanya sebatas aku tahu dia dan dia tahu aku, begitu saja awalnya ku mengenalnya. Sebuah perkenalan yang tak pernah di rancang olehku atau oleh Reza sekalipun, perkenalan itu mengalir begitu saja sampai suatu saat Reza menjadi teman di facebookku, aku yang terlebih dahulu menambahkan Reza dalam daftar teman facebookku dan kita berteman dalam facebook.

Suatu hari dikarenakan aku belum punya modem sendiri maka aku pergi ke warnet untuk mencari tugas, di warnet q mulai mencari bahan-bahan yang aku butuhkan guna membuat tugas kuliahku, seperti biasanya sambil mencari-cari bahan aku selalu sempatkan untuk membuka facebookku.aku mulai menuliskan alamat facebookku di form yang sudah tersedia , dalam hitungan detik halaman utama sudah terlihat di layar monitor. Aku lihat dengan seksama apa yang tertera pada beranda facebookku, dari berita pemberitahuan, status-status yang dibuat oleh teman-teman yang ada dalam daftar teman facebookku tentunya, yang tak boleh ketinggalan tentunya melihat dengan detail siapa saja teman yang sedang online pada form daftar teman yang sedang online, ku baca satu per satu nama teman yang sedang online saat itu, salah satu dari banyak nama teman yang sedang online yaitu Reza, yang aku tahu saat itu Reza sedang tidak berada di jogja dan aku tahu hal itu dari salah seorang temanku yang kebetulan dia juga anak jawa timur dan pastinya dia kenal dengan Reza, saat itu tak ada sedikitpun niat yang menyelusup dalam pikiranku untuk menyapa Reza lewat form chat yang tersedia di facebook dan akupun sibuk dengan teman-teman lain yang mengajakku chatt. Saat aku asyik chatting sama teman-temanku, mataku menangkap sesuatu yang membuatku agak heran, form chatt baru berkedip-kedip muncul di sebelah kanan menandakan bahwa baru saja ada teman yang mengajakku ngobrol, ku amati form yang berkedip-kedip itu dan kubaca siapakah gerangan teman yang baru saja mulai mengajakku ngobrol dan ternyata tak kusangka-sangka tertuliskan di form yang mengajakku ngobrol adalah Reza, aku lumayan heran waktu itu. Dia mengawali obrolan dengan menyapa “hai”. Aku tak perlu berpikir lama untuk segera membalas obrolan itu dengan sapaan “hai” lalu ku susul dengan pertanyaan basa-basiku “ kapan balik ke jogja maz” ujarku melanjutkan obrolan”. Form chatt kembali berkedip-kedip menandakan ada balasan dari Reza, dan dia bilang “ belum tahu kapan ke jogjanya”, obrolanpun terus berlanjut sampe pada kata-kata reza yang intinya mengajakku main/ jalan-jalan kalau dia sudah di jogja. Aku tanpa pikir panjang meng-iyakan ajakannya karena ku pikir hanyalah basa basi belaka, tapi aku setengah kaget ketika dia bilang “tapi berdua aja”, akupun bingung mau menjawab apa saat itu lalu tanganku tanpa dosa menari-nari diatas keyboard dan menghasilkan tulisan yang terkesan setengah tidak percaya ”emangnya kamu berani main cuma berdua sama aku?”,ku kirim saja balasan itu ke reza, diapun membalas “kenapa musti takut” langsung ku jawab aja “ya kapan-kapan”.lalu aku akhiri chatt hari itu karena aku merasa sudah cukup lama di dalam warnet dan harus segera pulang, sebelum ku mengakhiri chatt dengan Reza, dia sempat minta no hpku namun payah sekali aku karena tak sedikitpun berpikir untuk meminta no hp balik ke dia, akhirnya akupun pulang ke kontrakannku yang berada tak cukup jauh dari warnet karena bisa dijangkau dengan jalan kaki itupun tak memakan waktu sampai 5 menit.

Setelah obrolan yang aku lakukan via facebook di warnet hari itu, aku tak pernah ada kontak dengan Reza, walaupun dia punya no hpku tp tak pernah dia memulai sms hanya untuk sekedar bertanya kabar padaku. Akupun mulai mencari-cari no hp Reza dengan bertanya kepada salah satu teman reza, akupun akhirnya mendapatkan no hp reza. Dan iseng-iseng aku kirim sms kepada reza menanyakan apakah dia sudah di jogja. Tak lama kemudian hp-kupun berbunyi, kulirik sebentar nama yang tertera di layar hpku dan itu memang sms balasan dari reza yang berbunyi “sudah,tadi siang”.Ooh…sudah di jogja ternyata gumamq dihati saat membaca balasan sms dari reza.

Hari-hari berganti minggu, minggu pun berganti bulan, aku lumayan mulai akrab dengan reza, kita sering berkirim sms, yach hanya sekedar menyuruh tidur atau menyuru bangun dari tidur ketika pagi hari, terkadang terjadi obrolan yang panjang via sms, sering aku mengajak dia untuk main ke kontrakanku lewat sms namun dia tidak pernah mau main ke kontrakan ataupun sekedar mampir ke kontrakanku ketika dia sedang berada di tempat anak-anak jawa timur. Keakraban yang tercipta diantara kami hanyalah sekedar sering berkirim sms, terkadang aku yang lebih dulu mengirim sms namun terkadang kalau aku tidak mengirim sms, reza-pun sering mengirim sms untukku terlebih dahulu.

Suatu hari salah satu teman reza yang akrab denganku meneleponku, dia sedang tongrong diwarung kopi dan ternyata ada reza bersamanya diwarung opi. Aku ngobrol dengan temanku bla…bla…bla…karena memang dia sudah seperti keluarga bagiku dan teman-teman satu kontrakanku, akupun kirim salam untuk reza lewat temanku namun telepon malah dikasihkan langsung kepada reza oleh temanku, ya sudah aku ngobrol begitu saja menggoda reza, ku suruh dia main ke kontrakan dan aku menagih janjinya mengajakku main, ku lontarkan saja kata-kata itu dengan gaya bercandaku seperti biasa, dan akupun tidak serius menagih janji itu karena memang ajakan reza untuk mengajakku main tak pernah ku anggap sebagai janji namun ternyata dia selalu ingat dan menganggap ajakannya kepadaku adalah sebuah janji kepadaku. Setelah mereka selesai tongkrong diwarung kopi, ternyata mereka main ke kontrakanku, itu pertama kalinya reza mau main dan masuk ke dalam kontrakanku itupun bersama teman akrabku dan satu temannya lagi yang ternyata adalah teman satu kamar kost reza.

Seperti biasa, teman akrabku bercanda denganku dan teman-teman satu kontrakanku, namun ku amati reza hanya ketawa-ketawa kecil melihat tingkah lakuku, teman akrabku dan penghuni lain kontrakan yang bercanda cekikikan, kejar-kejaran dan adu mulut saling mengejek. Cukup lama reza di kontrakanku, waktu shalat asharpun telah tiba, reza bersama temannya pamitan ke kontrakan sebelah.

Setelah hari itu, masih seperti biasa, kita masih sering berkirim sms, aku sering mengajakknya untuk ikut ketika aku dan teman-teman kontrakanku main, namun reza gak pernah bisa ikut karena dia sedang KKN dan harus ke lokasi KKN ketika aku mengajaknya untuk ikut main bersama teman-teman kontrakanku. Pernah ku mengajaknya ke paris bersam teman-teman ke parangtritis di pagi hari, namun dia gak bisa, akupun memakluminya karena dia ada kegiatan di loksi KKN. Terkadang dia hanya sms sekedar bertanya apakah aku sudah pulng mainnya. Hanya itu saja, dan pernah sekalipun dia ikut acaraku dan teman-temanku. Suatu hari ada acara syukuran wisuda salah satu penghuni kontrakan sebelah kontrakanku, acaranya ke pemancingan, aku dan teman-teman kontrakankupun di undang namun ku sedikit kecewa, reza gak ikut di acara itu karena tidak berada di jogja. Aku tak pernah sekalipun berada dalam acara yang sama bersama reza. Itu tak pernah terjadi, lucu sekali kelihatannya, pernah satu kali dalam satu acara bersama reza, namun aku belum mengenal dia.

Waktu berlalu begitu saja, reza sibuk dengan KKN-nya, keakraban yang ada juga Cuma begitu-begitu saja, aku masih sering mengirim sms ke reza untuk main ke kontrakanku, namun hanya sekali dulu itu saja dia main ke kontrakanku. Suatu hari aku ada acara kampus, dia mengajakku pergi main, aku meng-iyakan ajakannya tapi kalau acara kampusku selesai sore hari dan aku akan pergi bersama reza pada malam harinya. Namun tak disangka acara kampusku mundur sampai pagi hari dan aku batal pergi dengan reza. Mulanya aku sms reza kalau aku pulangnya sekitar jam 23.00 sampe kampus. Kusuruh dia menjemputku. Tak kusangka dia mau untuk menjemputku, namun acara di undur sampai pagi dan aku gak jadi minta tolong reza untuk menjemputku.

Beberapa hari kemudian, tepatnya hari sabtu, hpku bordering…, ku lirik hp itu dan ternyata ada sebuah pesan masuk, lalu kubuka pesan itu, ternyata pesan dari reza yang isinya cukup singkat, “nanti malam acaranya kemana?”. Lalu jariku pun mulai mengetik sesuatu dan terbentujlah kata: ”mau nonton iwan fals di kampus, katanya si ada iwan fals ntar malam”, aku send pesan balasaanku buat reza. Beberapa menit kemudian ada balasan dari reza, “ gak ada, iwan falsnya batal”. Aku kaget bacanya, kok batal? Dalam pikiranku bertanya. Lalu aku tulis pesan lagi buat reza, “yang benar?”, lalu kata reza “iya, ntar malam main yuk”, ku jawab aja “ayo”, lalu langsung kutanya ”kemana?”, sebelum dia Tanya balik kemana padaku. Dan sepertinya dia bingung mau ngajak main kemana. Lalu beberapa menit kemudian dia menjawab pesanku, “kemana ya? Ya udahlah dipikir nanti aja”. Lalu kujawab dengan singkat, “OK”. Diapun menentukan waktu, “aku ketempatmu jm8 malam ya”. “yo’I” kataku.

Tiba dech malam itu, tepatnya malam minggu. Waktupun menunjukkan pukul8 malam dan hpkupun berbunyi, ternyata pesan dari reza, dia bilang kalau udah ada di kost sebelahku, akupun keluar kedepan kostq, dan mengirim pesan buat reza, memberitahu kalau aku ada di depan kost. Tiba-tiba aku lihat sesosok pria yang rambutnya dipangkas cepak seperti seorang angkatan TNI menghampiriku dan akupun tercengang karena sesosok pria yang menghampiriku itu adalah reza, rambut reza dipotong…??? Aku langsung ketawa melihat reza dengan rambut seperti itu. Akupun teringat pernah suatu hari ketika aku sedang sms-an sama reza, aku bilang kalau foto reza yang ga ada rambutnya difb itu cakep, dan kata eza “ada-ada saja kamu ini, bilang kayak gitu, kata mamaku aku itu bagusan punya rambut gondrong tapi rapi”, sontak aku jawab, “emang kayak gitu rapi?” Rezapun bilang “enggak, makanya kalau pulang aku sering dimarahin mamaku”. Malam itupun pastilah aku ketawa melihat eza tampil seperti pada foto yang aku suka itu, dan aku bertanya-tanya pastinya, kenapa eza potong rambut?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun