Mohon tunggu...
Inovasi Pilihan

Peran Travel Blogger dalam Membangun Kesadaran Lingkungan

1 Oktober 2017   22:28 Diperbarui: 1 Oktober 2017   22:45 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengantar

Manusia selalu bepergian. Traveling bukanlah sebuah fenomena baru. Travelling saat ini telah menjadi bagian penting kehidupan modern saat ini. Jutaan orang di seluruh dunia melakukan perjalanan tentang di negara mereka sendiri dan ke negeri asing juga. Orang-orang bepergian untuk mengunjungi tempat-tempat destinasi alam seperti laut, danau, sungai, pegunungan, padang pasir dan sebagainya. Selain itu juga menariknya untuk menemukan hal-hal baru dan cara hidup yang asing lainnya, bertemu dengan orang yang berbeda, mencicipi makanan yang berbeda, mengilhami berbagai gaya arsitektur yang berbeda dengan budayanya, mengunjungi museum dan galeri. Sudah menjadi rahasia umum bahwa bepergian adalah kunci untuk memahami budaya lain dan kesempatan bagus untuk belajar lebih banyak tentang dunia tempat kita berpijak.

Mengapa menjadi tren? Salah satu travel blogger mengatakan bahwa orang-orang travelling karena ingin belajar budaya-budaya orang lain. Melihat perbedaan budaya dan budaya lainnya. Mereka ingin belajat budaya orang lain karena bepergian sambil belajar adalah hal yang menyenangkan. Selain itu juga orang-orang bepergian dikarenakan mereka adalah penulis. Mereka ingin memberikan artikel yang relevan kepada pembaca mereka ketika mereka membuat cerita tentang lokasi yang dituju.

Belum lagi meledaknya industri travel dan pariwisata dalam beberapa dekade terakhir telah membuat perjalanan lebih komersial daripada sebelumnya. Menurut World Tourism Organization (WTO), selama 40 tahun terakhir industri pariwisata telah berkembang 7% per tahun pada kedatangan dan 12% per tahun pada keberangkatan yang merupakan catatan pertumbuhan yang tidak sesuai dengan sektor ekonomi lainnya. (Fursich dan Kavoori, 2001, hal 151).

Saat ini orang tidak bepergian secara lokal tapi juga internasional. Orang-orang dari barat bukan satu-satunya turis tapi turis dari timur juga telah tumbuh (Fursich dan Kavoori, 2001). Dengan begitu banyak perjalanan yang terjadi di dunia ini, orang mulai menulis tentang pengalaman perjalanan mereka dan juga membaca tentang pengalaman perjalanan orang lain. Jurnalisme perjalanan telah muncul sebagai jurnalisme gaya hidup.

Perjalanan memang merupakan kegiatan favorit orang di seluruh dunia, tapi terkadang bisa berdampak buruk terhadap lingkungan. Pariwisata memang secara positif dapat mempengaruhi negara atau kota atau daerah seseorang dalam hal keuntungan ekonomi, kesempatan kerja, pendapatan devisa, dan khususnya pertumbuhan di sektor jasa. Namun, hal itu mungkin juga memberi tekanan pada lingkungan, terutama bila ada sejumlah besar pengunjung di daerah yang sumber dayanya sudah tidak memadai.

Kenyataannya, pariwisata tradisional yang tak terkendali memiliki kemungkinan ancaman terbesar terhadap sumber daya alam dari seluruh dunia. Hal ini dapat menyebabkan  masalah besar yang dapat benar-benar membahayakan lingkungan, seperti kehilangan habitat alami, polusi yang meningkat, erosi tanah, dan lain sebagainya. Tidak akan pernah menjadi ide bagus memasok turis sebanyak banyaknya pada hal pariwisata, terutama jika sumber daya alam dipertaruhkan.

Travel blogger memiliki andil dalam keputusan orang dalam bepergian. Ulasan demi ulasan mereka mengundang ketertarikan calon turis. Mereka memiliki suara yang otentik. Mereka menceritakan hal-hal yang  mereka lihat, dan terkesan lebih nyata bagi pembacanya. Ada sentuhan personal pada setiap aspek representasi mereka. Namun, hal lain tentang blogger adalah mereka "masuk" dalam industri pariwisata pada wilayah yang mereka tulis. Memunculkan bias wilayah pariwisata yang justru akan memunculkan dampak negatif pada lingkungan demi keuntungan.

Tujuan dari esai ini adalah untuk melihat bagaimana travel blogger mewakili lingkungan wilayah yang mereka ulas dengan melihat jaringan-jaringan mereka yang dapat membantu ataupun mengganggu arus kepedulian lingkungan. Esai ini dibantu dengan wawancara dengan seorang travel blogger dan seorang aktivis lingkungan.

Definisi Jurnalisme Perjalanan

Sebelum melangkah lebih jauh tentang travel jurnalisme, penting untuk menjawab pertanyaan paling mendasar. Jadi apa itu travel jurnalisme ? Sulit untuk menentukan secara pasti apa jurnalisme perjalanan karena dapat mencakup banyak aspek travel seperti budaya, sejarah, ekologi, bisnis, netral seperti laporan berita, dan juga tidak dapat digolongkan sebagai iklan komersial semata, mungkin terletak di dua jenis pembentukan citra ini "(Hanusch, 2010, hal 70). Orientasi subjektif  travel jurnalisme adalah alasan mengapa jurnalisme perjalanan belum diteliti secara serius oleh akademisi jurnalistik. Good (2013) menemukan bahwa travel jurnalisme  lebih mirip dengan jurnalisme 'serius' daripada perbedaannya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun