Mohon tunggu...
Fadli Hermawan
Fadli Hermawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Suka minum coklat hangat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Eksodus

26 Januari 2015   03:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:22 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1422192737403474393

"Eksodus"

Perjalanan takdir ini belumlah usai, sebagai langkah awal untuk berasimilasi dengan kehidupan baru. Menemui seberkas sinar harapan yang sempat sirna. Menyatukan kembali setiap fragmen jiwa karena alpa. Menguatkan nurani yang lemah tertoreh luka dan nista. Hingga akhirnya memaknai sebuah eksistensi, jawaban atas suatu pencarian dalam setiap insan, yang sedemikian lama mengakar.

Namun demikian, tiada mudah untuk melalui semua hal itu. Bila arus kekacauan demi kekacauan terus berdatangan, haruskah tetap berdiam diri saja? Menyerah pada keadaan yang sudah larut dalam keputusasaan dan membiarkan kekacauan itu merenggut semua unsur yang tetap menjadikan diri ini sebagai manusia?

Walau terlampau lelah akan semua ini, tetap bertahan hidup di tengah dunia fana yang penuh intrik dan konflik adalah perjuangan, demi harga sebuah pengharapan. Dan ini adalah, bagian dari perjalanan takdir yang belum usai.

---oOo---

(Sumber Ilustrasi: Photosclub)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun