Mohon tunggu...
Fadli Hermawan
Fadli Hermawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Suka minum coklat hangat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Contrail

18 Februari 2014   09:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:43 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Jejak Awan Pesawat. Ilustrasi: Contrail Science)

"kisah orang-orang yang menderita."

Ia berumur jagung dengan keluguannya Terjebak dalam larung hegemoni yang fana Terseret arus sosialita penuh retorika Siap mencabik harga dirinya secara paksa

Para tiran iseng beri janji manis padanya Alpa akan gugusan harta di pancapersada Tak risau akan ia yang meronta melara merana Bersimbah keringat mencari gerbang merdeka

Telah lama pula tetes sedu menderai mata Membasahi alas di dalam labirin penjara Kala terbelenggu akan nafsu tangan vendetta Dalam relung tawa yang terdengar hampa

Di tengah ranah yang penuh peluh derita Alunan kanon senantiasa mengiring nafasnya Sembari mendekap erat firman Sang Pencipta Ia mengharap hapus jejak coretan nasibnya

Suara-suara rindu menantinya nun jauh di sana Kala yang bersayap mengirim suratan masanya Bersama senja ia memeluk pusara bahagia Tak lagi menanggung cambuk pilu nan mendera

Bagai jejak awan pesawat di kaki cakrawala Ia berumur jagung dengan keluguannya Telah lepas dari tangan vendetta Telah bebas dari hegemoni yang fana

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun