Mohon tunggu...
Fadli Hermawan
Fadli Hermawan Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Suka minum coklat hangat.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sajak Kekosongan

18 Oktober 2014   06:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:35 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(Empty Field oleh Justin Vinning. Ilustrasi: Blogspot)

"Lahan Kosong"

Lahan itu kini telah kosong. Suara-suara bocah lugu itu, dimana kini aku dapat mengurai sapa? Aku sebal jadi sok dewasa. Tetapi lahan itu kini telah kosong. Tiada lagi yang menghadirkan tawa, suka cita atau sekadar mengurai senyum. Dan lahan itu kini telah kosong. Bahkan belum sempat aku mengucap selamat tinggal, pada bocah-bocah lugu yang menaburkan benih-benih keceriaan. Kemana mereka pergi, aku tiada tahu kini. Barangkali mereka bermimpi indah jadi dewasa. Lahan itu, kini telah kosong!

(Empty Boat oleh Lisa Baldwin. Ilustrasi: Lisa Baldwin Interior)

"Perahu Kosong"

Perahu kosong, adakah yang mengisi? Barangkali tiada barang kenangan apapun di sana yang perlu dipungut, atau sejumput kebahagiaan yang tersisihkan. Hari demi hari, perahu kosong itu hanyalah diam menepi di pinggiran danau. Menatap setiap pergantian pagi, siang, senja dan malam dalam kehampaan, berbagi sepi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun