Mohon tunggu...
Lobo Fone
Lobo Fone Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Terjebak dalam batasan kata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Barbara

28 September 2013   21:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:15 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13803785191006187102

***

Coba kau ingat Barbara Saat itu hujan tak henti-hentinya di Brest hari itu Dan kau sedang berjalan tersenyum Bersinar,berseri, mengalir Di bawah hujan Coba kau ingat Barbara Saat itu hujan tak henti-hentinya di Brest Dan aku bertemu kau di rue de Siam Kau tersenyum Dan aku tersenyum dengan senyum yang sama Coba kau ingat Barbara Kau yang aku tak tahu Aku yang tak kau tahu Coba kau ingat Coba kau ingat meskipun hari itu Jangan kau lupa Seorang pria sedang berteduh di bawah teduhan Dan dia menyerui namamu Barbara Dan kau berlari ke arahnya di bawah hujan Yang menetes-membasahi mempesona bercahaya Dan kau melemparkan diri dalam pelukannya Ingat itu Barbara Dan jangan marah jika aku berkata mesra padamu Aku berkata mesra kepada semua orang yang aku cintai Bahkan, walaupun aku hanya melihat mereka sekali Aku berkata mesra untk semua orang yang mencintai satu sama lain Bahkan jika aku tidak tahu mereka Coba kau ingat Barbara Jangan kau lupakan Hujan manis dan menyenangkan Di wajahmu yang menyenangkan Di sini, kota yang menyenangkan Hujan diatas laut yang menyenangkan Di galangan kapal Pada kapal perang antar-jemput ke Ushant Oh Barbara Perang yang begitu bodoh Apa yang terjadi padamu sekarang Di bawah hujan besi ini Dari apinya bajanya darahnya Dan orang yang mendekapmu dalam pelukannya Dengan penuh kasih sayang Apakah dia mati atau hilang namun masih hidup Oh Barbara Hujan ini tak henti-hentinya turun di Brest Seperti hujan sebelumnya Tapi itu tidak sama lagi dan semuanya hancur Ini adalah hujan berkabung yang mengerikan dan terpencil Tidak ada lagi badai Dari besinya bajanya darah Hanya ada awan Yang datang dan pergi layaknya anjing Anjing yang hilang Sepanjang arus angin di Brest Dan pergi membusuk di kejauhan Pasda jarak yang sangat jauh dari Brest Yang tidak ada lagi yang tersisa Puisi Barbara oleh Jacques Prévert

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun