IKN Nusantara Gagal Jadi Ibu Kota, Sukses Jadi Destinasi Wisata

Salah satu proyek besar Indonesia yang bertujuan untuk menggantikan Jakarta sebagai pusat pemerintahan adalah pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). Lantas, bagaimana jika IKN justru menjadi destinasi wisata bukan pusat pemerintahan Indonesia? 

Terdapat beberapa argumen yang mendukung IKN sebagai destinasi wisata, antara lain:

1.IKN Berpotensi sebagai Destinasi Wisata
Lokasi yang strategis dengan kekayaan alam Kalimantan Timur yang melimpah dapat menjadikan IKN pusat pariwisata berkelanjutan. Infrastruktur yang dirancang untuk IKN juga bisa dimanfaatkan untuk mendukung pariwisata, seperti jalan raya, bandara, dan fasilitas umum.

2.Dampak Ekonomi dan Sosial
Sektor pariwisata dari IKN dapat mendukung UMKM seperti kerajinan tangan dan kuliner lokal, membuka lapangan pekerjaan, serta meningkatkan pendapatan daerah.

3.Tantangan dan Resiko Transformasi IKN
Transformasi IKN menjadi destinasi wisata juga menghadapi berbagai tantangan. Pertama, adanya resiko kerusakan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik. Kedua, jika perannya berubah, maka anggaran besar yang akan difungsikan sebagai ibu kota  dianggap pemborosan. Ketiga, diperlukan strategi matang agar pariwisata tersebut dapat berkelanjutan.

Beberapa pihak meragukan efisiensi anggaran jika fungsi IKN diubah. Namun, langkah ini justru dapat memanfaatkan sumber daya alam yang telah ada. Dengan pengelolaan yang berfokus pada ekowisata dan  keberlanjutan, IKN dapat menjadi contoh destinasi wisata modern.

Transformasi IKN menjadi destinasi wisata adalah ide yang layak dipertimbangkan. Dengan perencanaan tepat, IKN dapat menjadi ikon pariwisata baru Indonesia yang tidak hanya meningkatkan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian lingkungan dan budaya lokal. Pemerintah perlu memastikan adanya transparansi dalam pengambilan keputusan serta melibatkan masyarakat setempat dalam pengelolaan destinasi wisata.

Apakah IKN siap menjadi destinasi wisata unggulan dunia? Semua tergantung pada visi, komitmen, dan langkah nyata yang diambil hari ini. Dengan memanfaatkan potensi yang ada, Indonesia bisa mencetak sejarah baru dalam pengelolaan pariwisata.

Richard Vriswan, Mahasiswa Ilmu Komunikasi.