Penjaringan data kesehatan gigi dan mulut di Indonesia penting untuk dilakukan. Data kesehatan gigi dan mulut yang didapat dari masyarakat akan menjadi pedoman dalam penentuan masalah yang terjadi di masyarakat serta intervensi yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah gigi dan mulut.
Dalam masa pandemi COVID-19 ini, metode telesurvei pun dicetuskan untuk menjaring data tersebut. Telesurvei merupakan metode survei kesehatan yang dilakukan secara daring untuk mendapatkan data kesehatan gigi dan mulut masyarakat.
Metode ini memastikan tenaga kesehatan gigi dan mulut bisa mendapatkan data dengan kontak yang minimal sehingga mencegah penyebaran infeksi COVID-19. Namun, metode ini belum banyak diterapkan di Indonesia.
Stase Ilmu Kesehatan Gigi Masyarakat dan Pencegahan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia bekerjasama dengan puskesmas-puskesmas dari berbagai daerah untuk melakukan survei dan program intervensi yang sesuai dengan kebutuhan daerah tersebut.
Kerjasama FKG UI dengan Puskesmas kelurahan Batu Ampar mencoba untuk menerapkan telesurvei guna mengumpulkan data untuk menyusun program intervensi. Telesurvei yang diterapkan berupa pengumpulan foto gigi subyek secara daring (melalui WhatsApp) disertai pengisian kuesioner yang diedarkan ke masyarakat.
Tautan berikut merupakan halaman pemberian tautan kuesioner, panduan pengisian kuesioner, panduan pengambilan foto gigi dan mulut, dan latar belakang kegiatan yang diedarkan kepada masyarakat Batu Ampar.
Setelah periode pengumpulan data berlalu, kelompok kami mendapatkan 53 responden yang mengirimkan foto gigi dan mengisi kuesioner pada bulan September 2020. Poster infografis hasil telesurvei yang telah dilakukan dapat dilihat di halaman ini.
Berdasarkan data yang didapatkan dari telesurvei ini, ditemukan bahwa masih terdapat masalah gigi dan mulut di masyarakat Batu Ampar yang harus diatasi. Dengan data tersebut, kelompok kami pun memutuskan untuk mengadakan penyuluhan dan pembagian produk kesehatan gigi dan mulut bagi responden yang telah mengirimkan foto gigi dan mengisi kuesioner yang telah dibagikan.
Adapun keterbatasan dari telesurvei ini, yaitu adanya data kesehatan gigi dan mulut yang tidak bisa ditentukan serta ketidakakuratan yang disebabkan karena interpretasi hanya mengandalkan foto sehingga diagnosis terbatas, dan sedikitnya jumlah masyarakat Kelurahan Batu Ampar yang bersedia berpartisipasi dalam telesurvei.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H