Mohon tunggu...
Banteng Muda
Banteng Muda Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Demi Menang Pilkada, Ahok Akui Salah Jika Pemimpin Tidak Sopan?

13 Januari 2017   22:56 Diperbarui: 13 Januari 2017   23:09 966
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut dua, Basuki Tjahja Purnama (Ahok) mengakui jika pemimpin yang tidak santun itu adalah kesalahan. Ucapan Ahok tersebut seperti memvonis dirinya sendiri yang doyan mengeluarkan kata-kata yang tidak santun dan terkesan kasar.

Pengakuan tersebut disampaikan Ahok dalam debat publik pertama, Jumat (13/1) malam. Ahok dengan tegas mengatakan kalau pemimpin itu harus santun. Tapi apakah Ahok lupa kalau perkataannya tersebut menyentil dirinya sendiri? atau itu strategi Ahok agar dia dikesankan sebagai sosok yang santun demi memenangkan hati pemilih di Jakarta?

"Banyak yang bilang, tidak apa-apa jujur tapi enggak santun itu salah. Sebagai pejabat publik tetap harus santun, saya beruntung ada mas Djarot makanya saya ingin jadi lebih santun untuk lebih baik kepada publik Jakarta," kata Ahok.

Tentu kita berharap perkataan itu sebagai bentuk koreksi buat diri sendiri. Tapi harus diingat, Ahok ini tipikal sosok yang cepat sekali berubah. Ingat bagaimana Ahok meminta maaf terkait dengan pernyataannya menyinggung Al Quran di Kepulauan Seribu. Tapi seusai penetapan dirinya menjadi tersangka oleh polisi, Ahok kembali mengeluarkan kata-kata yang menyingung perasaan umat Islam, dengan menyebutkan peserta aksi merupakan massa bayaran.

Selama menjabat, Ahok memang sosok yang terkenal dengan ucapannya sering memerahkan telinga orang, dan bahkan ada yang dibuat menangis oleh ucapan Ahok tersebut. Dalam siaran langsung disalah satu stasiun televisi, Ahok pernah mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan oleh pemimpin didepan publik. Meski telah diingatkan, akan tetap Ahok tetap tidak bergeming.

Apakah pengakuan Ahok tersebut sudah disettingan, agar memunculkan sosok Ahok yang baru dan berubah dari kesan yang selama ini tertanam dalam benak publik?.

Debat  publik perdana antar kandidat Pilkada DKI ini diikuti oleh tiga pasangan calon gubernur dan wakil gubernur, yakni Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Tema debat pada hari ini adalah terkait sosial-ekonomi, lingkungan dan transportasi serta pendidikan.

Dalam debat publik pertama Pilkada DKI Jakarta ada empat panelis dari kalangan profesional dan akademisi. Mereka adalah dosen Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia, Imam B Prasodjo, dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta Aceng Rahmat, pengamat perkotaan yang juga dosen Teknik Planologi, Fakultas Arsitektur Lansekap dan Teknologi Lingkungan, Universitas Trisakti Yayat Supriatna, terakhir Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati.

Selain empat panelis, KPU DKI Jakarta menunjuk mantan jurnalis senior Dwi Noviratri Koesno atau yang lebih dikenal dengan sapaan Ira Koesno sebagai moderator debat pertama. Debat ini akan disiarkan langsung oleh NET TV, TV One, dan Jawa Pos TV tepat pukul 20.00 WIB. Selanjutnya, debat ini juga akan delay oleh 7 stasiun TV lainnya yaitu, TVRI, SCTV, MNC TV, Trans Corp, Metro TV, Kompas TV, dan Jak TV.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun