Saat seseorang mengalami culture shock di lingkungan barunya, ia akan merasa kaget hingga muncul perasaan frustasi. Hal ini disebabkan karena ia masih belum menerima kenyataan yang harus dihadapinya di lingkungan tempat ia beradaptasi.Â
Ini merupakan suatu hal yang wajar untuk diterima. Tetapi, rasa frustasi yang ditimbulkan dari adanya culture shock bisa membuat orang yang merasakannya menjadi depresi apabila rasa kekhawatiran dan takut tersebut terlalu belebihan dan berkepanjangan.
- Muncul keinginan untuk menarik diri dari lingkungan sosial
Rasa frustasi juga bisa muncul akibat dari gegar budaya yang dialami oleh seseorang, yang akan menyebabkan orang itu memilih untuk menyendiri karena sulitnya ia dalam beradaptasi di lingkungan barunya.Â
Sehingga ia lebih memilih menarik diri dan menjauhi lingkungan sosial yang dirasa berbeda dari lingkungan sosial sebelumnya. Hal ini tentu harus dihindari oleh kita semua agar kita bisa memiliki interaksi sosial yang baik dengan orang-orang yang ada di sekitar kita.
- Hilangnya rasa percaya diri
Ketidaknyamanan dengan lingkungan baru juga menyebabkan hilangnya rasa percaya diri akibat dari adanya gegar budaya. Seseorang akan merasa takut untuk berada di lingkungan baru tersebut yang apabila berlangsung secara terus-menerus juga bisa menyebabkan depresi. Sehingga hal tersebut juga penting untuk dihindari agar rasa kepercayaan terhadap diri sendiri bisa tetap terjaga.
Dari ketiga dampak di atas, tentunya akan menggangu studi belajar di dalam dunia kuliah. Yang menyebabkan turunnya nilai akademik perkuliahan tersebut. Untuk itu, perlu adanya pencegahan agar bisa membangun kembali semangat dalam menuntut ilmu yang bisa mengembalikan potensi akademik menjadi lebih baik. Cara menangani culture shock tersebut ialah dengan cara berikut:
- Menerima kenyataan terhadap lingkungan barunya tersebut.
Dalam menangani sebuah culture shock, hal pertama yang harus dilakukan ialah menerima sebuah kenyataan yang sebenarnya. Bahwa kita harus bisa beradaptasi dengan lingkungan baru. Tentu saja hal ini tidaklah mudah untuk diterima. Namun berangsur-angsur lamanya, pasti akan terbiasa menghadapi gegar budaya tersebut dan bisa menjalani harinya seperti biasa.
- Selalu berpikir positif dan terbuka
Ketika kita punya pikiran negatif terhadap sesuatu yang sudah pasti akan menimbulkan dampak buruk, maka hal tersebut harus dihindari. Mulailah berpikir positif terhadap kondisi lingkungan baru yang kita alami. Karena tidak semua budaya di lingkungan tersebut buruk.Â
Berpikiran terbuka juga perlu untuk diterapkan karena akan membuat kesediaan diri kita untuk menghadapi budaya-budaya baru. Kita hanya perlu mengerti dengan baik terhadap situasi di lingkungan kita, lalu menyesuaikan dengan diri sendiri.
- Ikut serta dalam kegiatan kampus
Cara mengatasi dampak buruk terhadap culture shock juga bisa dihindari dengan turut serta dalam kegiatan kampus. Hal ini tentu akan menambah relasi dan wawasan terhadap budaya yang ada di lingkungan baru tersebut yang tentunya akan menambah motivasi kita untuk bisa membangun kembali semangat menuntut menuntut ilmu dalam dunia baru di lingkungan kampus.Â