Malam yang terang membawa suasana indah dan kebahagian didalam setiap diri manusia yang berada di tanah yang tertutup dengan batuan berbentuk. Terdengar suara tawa bahagia, jeritan panggilan teman serta keriwuhan yang terjadi sebab mempersiapkan kepergian yang akan menciptakan moment-moment yang Indah. Â
Siapa sangka perjalanan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan tugas ini sangat tidak sesuai dengan ekspetasi para manusia yang mengikutinya, tidak semuanya tapi ada beberapa hal yang sangat menyebalkan yang membuat perjalanan ini menjadi perjalanan yang tak di inginkan, tetapi di dalamnya banyak hal-hal yang ingin kembali dilakukan, moment-moment Indah tak bisa ku ungkiri, mereka tercipta sangat indah dan menakjubkan.Â
Perjalan 4 hari 3 malam ini membawaku ke alam pesona indahnya tanah Jawa, Kota Salatiga yang mungkin tak banyak orang tau akan keindahan dan keunikan yang berada didalamnya, Semarang yang terkenal akan Kota Lamanya yang indah dan menawan, bahkan tak banyak orang menyangka sisi belakang kota Lama yang begitu di anggungkan memiliki hal-hal yang mungkin tak banya orang bisa terlintas di dalam pikirannya.Â
Apakah sebenarnya semua tempat berpijak memiliki hal-hal yang tersembunyi atau memang diri kita yang tak memeperdulikan itu semua, karna sejalannya manusia lebih akan tertuju akan sesuatu yang sudah biasa di perlihatkan dan dianggungkan oleh manusia lainnya.Â
Aku tak menyangka ada tempat seindah itu di kota yang bernamakan Salatiga, Â tempat dimana kita bisa memandang luas damparan hijau yang menyejukkan, terbitnya matahari bisa kita saksikan dari segi manapun, sejuk udaranya membuat kita enggan meninggalkannya begitu cepat, Eling Bening tempat yang begitu indah akan buatan tangan manusia yang dibantu oleh tuhan.Â
Putih sudah menjadi ciri khasnya, setiap sudutnya memiliki begitu banyak keindahan yang berbeda-beda, bunga-bunga yang tumbuh disekitanya menambah keindahan dan keselarasan tempat yang berada di ketinggian itu, Â banyak tempat teduh yang indah dan nyaman, untuk kita sekedar menikmati indahnya alam salatiga, melihat lalu lalang transportasi dari ketinggian, dan memandang indahnya gunung meskipun beberapa kalibtertutup kabut.Â
Lalu pergi kebawah untuk mengistirahatkan badan dan mengisi tenaga lagi untuk persiapan perjalanan yang masih panjang ini, Â duduk di sebuah meja berbentuk bundar bersama teman dan sambil menikmati makanan yang telah di sajikan, mengobrol tentang apa yang didapatkan dan apa yang akan didapat, bersorak ria, menyanyikan lagu, serta merayakan hari ulang tahun salah satu manusia yang ikut serta dalam perjalanan ini.Â
Tawa yang terdengar serta lantunan nyanyian yang merdu semakin menambah suasana yang sangat menyenangkan, tak pula ada yang menekukkan wajahnya, ntah karna ia merindukan rumahnya atau memang dirinya sudah lelah, tapi hal itu tak sama sekali merusak kegembiraan yang ada ditempat makan itu.Â