Pandemi Covid-19 berpengaruh besar pada dunia pendidikan saat ini. Menjadikan kegiatan belajar mengajar dipaksa menyesuaikan diri dengan keadaan. Solusi sementara adalah Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Dalam prosesnya, muncul berbagai macam kendala dan tantangan. Pandemi Covid-19 memaksa kebijakan physical distancing (menjaga jarak fisik) untuk memutus rantai persebaran Covid-19. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) merespon dengan kebijakan belajar dari rumah, melalui pembelajaran daring.
Semua negara-negara yang terdampak seperti Indonesia telah berupaya membuat kebijakan dalam menjaga kelanggengan layanan pendidkan. Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan nyata yang harus segera dicarikan solusinya: (1) Ketimpangan teknologi antara sekolah di kota besar dan daerah, (2) Keterbatasan kompetensi guru dalam pemanfaatan aplikasi pembelajaran, (3) Keterbatasan sumberdaya untuk pemanfaatan teknologi Pendidikan seperti internet dan kuota, (4) Relasi guru-murid-orang tua dalam pembelajaran daring yang belum banyak diimplementasikan.
Dari tantangan-tantangan itu, tentunya kita harus terdorong berani melangkah untuk menjadikan pembelajaran online sebagai kesempatan mentransformasi pendidikan kita. Semua pendidik harus bisa mengajar jarak jauh yang notabene harus menggunakan teknologi informasi dan komunikasi.Â
Peningkatan kompetensi pendidik di semua jenjang untuk menggunakan aplikasi pembelajaran jarak jauh mutlak dilakukan. Jika kompetensi guru sudah mampu menguasai teknologi informasi dan komunikasi (ICT) maka guru akan mampu menyiapkan sistem belajar, silabus, video, dan metode pembelajaran dengan pola belajar digital atau online.
Dilansir dari pendapat ibu Dra. Nuzul Saptiyah Sukmowinahyu, S.Pd bahwa salah satu hal yang dapat diaplikasikan dalam kegiatan pembelajaran jarak jauh namun serupa dengan kegiatan tatap muka, yakni melalui video pembelajaran interaktif. Terdapat beberapa kelebihan dari sebuah video pembelajaran apabila digunakan dalam pembelajaran jarak jauh yakni:Â
pertama, dapat menunjang peserta didik untuk memahami materi sesuai dengan kecepatan pemahamannya. Hal ini karena video dapat diatur kecepatannya, diberhentikan, diulang, dan lain sebagainya.Â
Kedua, video dapat disimak di mana saja dan kapan saja, sehingga tidak membatasi ruang dan waktu peserta didik dalam kegiatan belajar.Â
Ketiga, fitur video juga dapat disematkan dalam bentuk pertanyaan atau kuis, sehingga ada timbal balik terhadap materi yang telah disampaikan. Dalam pembuatan video pembelajaran interaktif terdapat langkah-langkah yang perlu dipersiapkan. Beberapa tips dan trik dalam membuat video yaitu: menyiapkan skenario, mengumpulkan ilustrasi yang mendukung, merekam video di ruangan yang kedap suara, dan menggabungkan hasil rekaman.
Pembuatan video pembelajaran menjadi pola pembelajaran daring saat ini yang harus menjadi bagian dari semua pembelajaran meskipun hanya sebagai komplemen. Intinya supaya guru membiasakan mengajar online. Pemberlakuan sistem belajar online yang mendadak membuat sebagian besar pendidik kaget.Â
Ke depan, harus ada kebijakan perubahan sistem untuk pemberlakuan pembelajaran online dalam setiap mata pelajaran. Guru harus sudah menerapkan pembelajaran berbasis teknologi sesuai kapasitas dan ketersediaan teknologi. Inisiatif kementerian menyiapkan portal pembelajaran daring Rumah Belajar patut didukung meskipun urusan daring saat covid 19 yang memaksa siswa dan guru menjalankan aktifitas di rumah tetap perlu dukungan penyedia layanan daring yang ada di Indonesia.Â
Di tengah pandemi Covid-19 ini, sistem pendidikan kita harus siap melakukan lompatan untuk melakukan transformasi pembelajaran daring bagi semua siswa dan oleh semua guru. Kita memasuki era baru untuk membangun kreatifitas, mengasah skill, dan peningkatan kualitas diri dengan perubahan sistem, cara pandang dan pola interaksi kita dengan perkembangan teknologi.