Mohon tunggu...
Dwi Lukman
Dwi Lukman Mohon Tunggu... Mahasiswa - .

Suka menulis fiksi dan yang penting Hala Madrid

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pedang Keadilan

8 Mei 2024   17:34 Diperbarui: 8 Mei 2024   17:36 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di balik tirai hukum, pedang menggantung,
Tajamnya membelah kebenaran dari kebohongan.
Dalam ruang sidang, keadilan menanti,
Memutuskan takdir, tanpa pandang bulu, tanpa belas kasihan.

Advokat dan jaksa, mereka bertarung,
Dengan kata-kata yang membelah, membedah kebenaran.
Namun di tengah pertempuran kata-kata,
Kehidupan dan keadilan tergantung pada benang tipis.

Pedang keadilan, terukir dalam batu hukum,
Menjadi penjaga atas kebenaran dan keadilan.
Namun kadang-kadang, ujungnya terasa tumpul,
Terbentur oleh kepentingan yang tak terlihat.

Dalam arena hukum, kita mencari makna,
Di antara kata-kata yang tajam dan dingin.
Namun di balik setiap putusan yang tajam,
Kemanusiaan mencari tempatnya dalam keadilan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun