Beberapa jam menjelang tahun baru 2012, seperti biasa tidak ada perasaan luar biasa yang saya rasakan. Masih seperti tahun - tahun yang lalu. Saya tidak merasa perlu untuk merayakannya bersama orang - orang yang turut merayakannya. Berbagi kebahagiaan dan kegembiraan. Menghitung mundur bersama. Lalu apa itu berarti saya tidak memiliki harapan dan rencana seperti yang lainnya? Tentu, saya memilikinya. Saya memiliki setumpuk harapan dan tekad memperbaiki kesalahan - kesalahan di 2011. Saya juga menyiapkan segudang rencana yang sudah tergrafir rapi di ingatan yang sebenarnya sudah jauh-jauh hari sebelum hari terakhir di 2011 ini. Ya intinya, sama seperti yang lainnya, saya ingin apa yang saya lakukan di 2012 nanti lebih baik dari 2011. 2011. Begitu banyak kenangan yang tertinggal di sana. Ada kebahagiaan, dan juga kesedihan. Banyak yang dicapai, tak sedikit pula yang tak tergapai. Begitulah sejatinya kehidupan ini. Kesempurnaan ada bukan karena kita mendapatkan semua yang kita impikan, tapi kesempurnaan datang saat kita bisa menerima apa yang tak bisa kita dapatkan. Tak pernah berakhir sesuatu hanya karena kita kehilangan sesuatu.
Terbenamnya matahari di suatu negeri, adalah terbitnya di negeri yang lainnya
Well, hari ini, hari terakhir di 2011 ini, saya menuliskan posting terakhir di tahun ini. Dengan senyum. Dengan bahagia. Namun tanpa perayaan. Dan saya tahu itu tidak akan melunturkan do'a - do'a dan harapan yang beterbangan di langit jiwa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H