ini kisahku mungkin jg bs mewakili kisah teman-teman seperjuanganku.
rasa bahagia melambung tinggi saat aku telah memasuki taun k 3 yang artinya aku hampir finish kontrak tak menyangka waktu begitu cepat bergulir.
hingga tibalah saatnya untuk mudik bertemu sanak keluarga.
sampai pada hari H kepulanganku,aku tak bisa memejamkan mata malam itu.
begitupun kakek yang aku jaga tak biasanya dia baru jam 3 pagi dah nongkrong aja di ruang tamu.membuat aku jadi sedih buat ninggalin dia.yah selama 3 tahun suka duka di jalani sampai aku dan majikan sudah seperti keluarga.
di dalam pesawat rasa tak karuan muncul senang tentunya.
sampai tiba aku pun keluar menunggu antrian di imigrasi.
rasa haru hadir saat terpangpang tulisan "selamat datang pahlawan devisa" penyambutan yang ramah walau ternyata ini jebakan.
bukannya cepat-cepat pulang aku dan teman-teman lain yang bareng masuk eh malah di suruh nunggu di sebuah ruangan tempat bis-bis yang akan membawa kita ke terminal 4.kamipun di oper dari terminal 2 k terminal 4 lumayan jauh sekitar 30menit.belum lg nyampai kita di rampok secara halus bahwa kita harus membayar bis dan jasa angkut koper.bukankah ini program pemerintah kenapa masih aja bayar ini itu dan bagi yang keberatan tasnya sampai di banting begitu aja.mengenaskan banget sesama orang pribumi koq gitu banget.sesampainya di terminal 4 kita di wajibkan buat beli tiket yang lumayan menguras juga sebelumnya kita di introgasi dulu entah untuk apa tapi ternyata penipuan sedang berlangsung bagi yang apes melayang deh uangnya.mereka bilang kita tak boleh bawa uang asing katanya kalau nekat dan sampai ketahuan akan di sita uangnya sontak kami sedikit ngeri dan temanku yang memang bawa uang asing harus merelakan uangnya di tukar di situ atas usul mereka para petugas terminal 4.bener-bener hanya akal-akal mereka saja.huft.tak sampai situ dari jam 1 waktu aku mendarat baru jam 7 bisa jalan menuju kampungku rasa lelah menerjang betapa tiba kebahagiaan bertemu keluarga jadi hilang.padahal kalau di ijinkan untuk di jemput mungkin aku sudah ada di rumah bukannya terlunta lunta kaya gini.perjalanan yang memang jauh membuat aku mengeluh.belum habis rasa kesal mobil yang membawaku ternyata tak melalui jalur seharusnya mereka memutar jauh.subuh menjelang aku dan teman-teman di berhentikan di suatu tempat yang katanya tempat pemeriksaan keamanan apa semua lancar dan ternyata aku ada di ujung kota cirebon aku ga tau dimana letaknya kalau saja jalurnya tidak berubah mungkin aku sudah di rumah.perjalanan berlanjut kamipun satu persatu turun ke rumah masing-masing rasa iri muncul saat melihat mereka bertemu keluarga.keganjilan muncul saat setiap teman yang mau turun di tempatkan di depan sendirian ma supir dan satu teman supir mereka seperti di dempet gitu sampai tiba giliranku baru aku tau ternyata inilah perampokan secara halus teman supir itu bersilat lidah cerita ini itu dan sungguh licik saat dia masuk memperlihatkan uang yang cukup banyak katanya "alhamdulillah dapat rejeki dari temen kamu tadi" aku hanya diam dan merasa heran apalagi ini saat mulai akan sampai dengan enteng dia bilang minta sumbangan.waw.aku terkejut katanya" disini aja ngasihnya kalau di rumah takut jadi ribet akupun harus ikhlas memberi dia beberapa uang yang sama di berikan temanku tadi.sampainya di rumah ga ada tuh ribet-ribet hanya tanda tangan dan foto copy ktm keluarga.dan baru aku sadar aku telah di rampok secara halus kenapa mereka minta sebelum sampai di rumah denger-denger kalau orang2 kampung tau mereka pasti babak belur karena tak semestinya mereka meminta lagi uang dari kita-kita.jadilah 2hari 2malam aku dalam perjalanan pulang.memang ada nomer pengaduannya tapi di pikir buat apa malah menambah masalah biar tuhan yang membalas perbuatan mereka.mereka pikir kita-kita ini sapi perah apa.untuk pemerintah kalau memang ingin melindungi lindungi secara benar kalau memang harus ada terminal 4 untuk ketertiban bandara cukup dengan membawa kita ke terminal 4 dan biarkan keluarga kami menjemput di terminal 4 ga rugi ini kalau memang ada yang ga di jemput ya sediakan travel yang selayaknya.kalian niat melindungi atau merampok sih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H