Mohon tunggu...
Liza zubaidah
Liza zubaidah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Marketing di Era 4.0

8 Januari 2019   17:37 Diperbarui: 8 Januari 2019   17:41 15299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Industri 4.0  saat ini sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di Indonesia maupun diluar negeri. Revolusi Industri 4.0 adalah sebuah perubahan zaman pada generasi ke empat yang mengacu pada revolusi teknologi yang secara fundamental mampu mengubah cara hidup, bekerja dan berhubungan satu sama lain. Dalam arti kata lain, perkembangan teknologi menjadi penggerak utama pada era ini. 

Dampak perubahan zaman tersebut juga mempengaruhi perubahan perekonomian dunia, khususnya negara berkembang seperti Indonesia yang sedang bergerak menuju ekonomi digital yang diklaim mampu membawa pada kemakmuran yang berkesinambungan.

Ekonomi digital yang hadir dan menjanjikan kemakmuran, membuat peluang bisnis terbentang lebar. Mengingat teknologi telah membuat proses produksi, pemasaran, distribusi dan sebagainya menjadi lebih efisien dan efektif, memberikan konektivitas bagi pelaku bisnis agar terhubung dengan akses-akses modal dan pasar yang baru, itu semua membuat teknologi seakan menyuguhkan aneka kemudahan.

Di era ekonomi digital, Marketing 4.0 mulai diperkenalkan. Marketing 4.0 merupakan pendekatan terbaru dalam dunia pemasaran yaitu pendekatan pemasaran yang mengkombinasikan interaksi online dan interaksi offline antara perusahaan dengan pelanggan yang tujuan utamanya yaitu memenangkan advokasi konsumen. 

Selain mengkombinasikan online dan offline, marketing 4.0 juga mengintegrasikan antara style dan substance, karena style itu penting namun orang tidak hanya butuh stye saja tetapi juga ingin tahu substansinya, jadi substansi juga penting. Artinya merek tidak hanya memprioritaskan branding bagus tetapi juga meyuguhkan konten yang bagus dan relevan dengan  kemasan yang up-to-date.

Marketing 4.0 tidak hanya mengembangkan konektivitas machine-to-machine dalam rangka mendongkrak produktivitas tetapi juga harus diimbangi dengan pengembangan konektivitas human-to-human yang justru akan memperkuat keterlibatan pelanggan. Sehingga perkembangan teknologi tidak berhenti pada teknologi itu sendiri.

Di era marketing 4.0, dalam dunia kuliner pun sudah banyak beberapa brand yang menerapkan strategi pemasaran ini. Persaingan dunia kuliner yang demikian ketat menuntut pebisnis kuliner harus bisa memanfaatkan konsumen dan semua pihak terkait agar mau bekerjasama meningkatkan brand awareness secara online dan offline. Jadi tak heran lagi jika saat ini banyak brand yang menggunakan jasa food blogger untuk meningkatkan brand awareness dan angka penjualannya. 

Tidak hanya strategi online, offline pun penting. Pebisnis harus tetap memikirkan brand activation agar bisa bertemu langsung dengan customer. Disamping acara offline brand activation dilaksanakan, harus juga dikomunikasikan secara online agar netizen juga mengerti semua acara offline yang diadakan oleh perusahaan. Di era saat ini, Marketing 4.0 memang harus dijalankan agar sebuah brand bisa memenangkan persaingan.

Sumber

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun