Mohon tunggu...
Liza Umami
Liza Umami Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mendengarkan sesuatu yang baik

Selanjutnya

Tutup

Film

Film Ipar Adalah Maut dari Perspektif Industri Media Digital : Respons di Era Teknologi

22 Juli 2024   15:23 Diperbarui: 22 Juli 2024   16:01 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Film Ipar Adalah Maut adalah adaptasi dari kisah nyata yang viral di TikTok, mengisahkan perselingkuhan antara Aris dan Rani, adik Nisa. Film ini menggambarkan dampak negatif dari kehadiran orang ketiga dalam rumah tangga yang awalnya harmonis, menyoroti isu pengkhianatan dan keretakan hubungan keluarga. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini telah menarik perhatian publik dan menjadi salah satu film terlaris di tahun 2024. Dalam konteks media digital, film ini mencerminkan bagaimana platform seperti TikTok dapat mempengaruhi narasi dan persepsi masyarakat.

Penonton film Ipar Adalah Maut memberikan reaksi yang beragam, dengan banyak yang merasa emosional dan terpengaruh oleh alur cerita yang dramatis. Sejak tayang pada 13 Juni 2024, film ini telah menarik lebih dari satu juta penonton. Banyak yang mengaku merasakan campuran emosi. Akting para pemeran, terutama Michelle Ziudith dan Davina Karamoy, juga mendapat pujian karena berhasil mengekspresikan emosi yang mendalam.

Apakah ada penonton yang merasakan hubungan perselingkuhan ini dengan kehidupan mereka sendiri ?

Ya, ada penonton yang merasakan hubungan perselingkuhan dalam film Ipar Adalah Maut dengan kehidupan mereka sendiri. Banyak penonton yang merasa emosional dan terpengaruh oleh alur cerita yang dramatis, terutama karena film ini diangkat dari kisah nyata yang viral di media sosial. Beberapa penonton bahkan merasakan seperti kesal, gregetan, dan bahkan ada yang sampai masuk IGD karena terlalu terbawa suasana.

Penonton merespons akting para pemeran utama dalam film Ipar Adalah Maut dengan sangat positif. Michelle Ziudith, Deva Mahenra, dan Davina Karamoy dipuji karena kemampuan mereka mengekspresikan emosi yang mendalam. Michelle berhasil menyampaikan rasa patah hati, Deva menggambarkan perubahan karakter yang mengecewakan, dan Davina membuat penonton marah karena pengkhianatannya terhadap kakak. Akting mereka dianggap sebagai salah satu faktor kunci yang menarik jutaan penonton dan membuat film ini sukses di bioskop.

Film "Ipar adalah Maut" telah menarik perhatian banyak orang di industri media digital, terutama melalui platform media sosial dan analisis teori media ekologi. Berikut adalah beberapa aspek dari perspektif industri media digital:

1. Pengaruh Media Ekologi                                                                                                                                                                                                               

Film "Ipar adalah Maut" menjadi contoh bagaimana media dapat mempengaruhi perilaku dan persepsi publik. Teori media ekologi, yang dikemukakan oleh Marshall McLuhan, menunjukkan bahwa media dapat mempengaruhi cara berpikir publik. Film ini berhasil menarik perhatian banyak orang dan menjadi pembicaraan masyarakat Indonesia.

2. Penggunaan Media Sosial

Ipar adalah maut merupakan film yang diangkat dari kisah nyata perselingkuhan viral di Tiktok yang di ceritakan oleh Elizasifaa dan berhasil meraup lebih dari 1,5 juta penonton hanya dalam 7 hari penayangan di bioskop-bioskop. Hal ini menunjukkan betapa efektifnya media sosial dalam mempromosikan dan menyebarluaskan konten film.

3. Analisis Dampak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun